Tips Trik Tanaman Hias, Usaha Tanaman Hias Skala Rumah Tangga Apakah Masih MENGUNTUNGKAN ??
Saat ini model bisnis sudah mulai banyak, mulai dari jenis bisnis mainstream hingga bisnis online. Modelnya pun sudah bermacam-macam. Beberapa bisnis tersebut ada yang bertahan lama, tapi tidak sedikit juga yang mati karena tidak berprospek bagus atau hanya bisnis musiman, misalnya bisnis batu akik. Lantas bisnis tanaman hias yang paling menguntungkan apa?
Dari beberapa pilihan bisnis yang beredar, sangat banyak bisnis yang sebenarnya sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang cerah. Namun sayangnya kurangnya inisiatif dari para pengusaha muda dan keterbatasan informasi yang ada, maka peluang bisnis tersebut hanya menjadi sebuah “bola mati”.
Jika orang bertanya pada kami, peluang bisnis apa yang menguntungkan? maka akan kami jawab; “banyak usaha yang bagus ada pada bisnis tanaman hias”. ya, bisnis ini belum banyak yang menggelutinya secara professional, padahal potensinya cukup besar. Mulai dari puluhan hingg ratusan jta perbulannya bisa dihasilakn dari bisnis ini.
Jika dilihat dari kegiatan dan tahapan produk yang dijualnya, usaha tanaman hias dapat dibagi menjadi beberapa segmen usaha. Salah satunya adalah usaha pembibitan (breeder).
Para pelaku pembibitan tanaman hias disebut dengan breeder atau pemulia tanaman. Beberapa breeder menghasilkan bibit jenis baru melalui penyilangan. Namun, untuk menjadi seorang breeder, dibutuhkan ilmu dan keahlian khusus. Selain itu, dibutuhkan pula ketekunan dan kesabaran, karena untuk menghasilkan suatu silangan baru yang sempurna dibutuhkan waktu 5-10 tahun.
Salah satu penyilangan tanaman hias yang paling dikenal di Indonesia adalah Gregorius Hambali. Breeder asal Bogor ini telah banyak menghasilkan ratusan aglaonema hibrida yang menjadi incaran para hobiis tanaman hias. Selain itu ada juga nama Ayub S. Parnata, yang mampu menghasilkan puluhan hibrida anggrek jenis baru.
Selain melalui penyilangan, beberapa pemain menghasilkan bibit melalui perbanyakan konvesional, yaitu perbanyakan secara generatif, vegetatif, dan kultur jaringan. Perbanyakan tanaman secara generatif dilakukan dengan menanam bijinya. Sementara itu, perbanyakan vegetatif dilakukan dengan setek dan pembelahan anakan. Tanaman yang diperbanyak bisa merupakan jenis baru hasil karya para penyilang atau pemulia tanaman, bisa juga tanaman unggul hasil seleksi dari tanaman yang sudah ada. Bibit-bibit tersebut selanjutnya dijual kepada para pemain lain untuk dibesarkan.
Khusus untuk tanaman jenis baru, breeder bisa menjualnya dengan cara “jual putus” hak ciptanya atau meminta royalti atas tanaman hasil penemuannya tersebut. Namun, selama ini kebanyakan breeder di Indonesia menjual putus tanaman hasil penemuannya. Hal itu karena tanaman hasil silangan umumnya tidak memiliki hak paten yang mengikat. Bahkan kadang-kadang suatu tanaman tidak diketahui siapa penyilangnya.
Kondisi ini berbeda dengan pasar tanaman hias luar negeri, seperti Thailand dan Taiwan. Di negara tersebut, tanaman hias hasil silangan bisa mendapatkan hak paten. Dengan demikian, setiap orang yang ingin memperbanyak tanaman tersebut harus membayar sejumlah royalti kepada pemegang lisensi atau pemilik hak paten atas tanaman tersebut. Sistem seperti itu tentunya lebih menguntungkan bagi para breeder. Karenanya, bisnis tanaman hias di tingkat breeder di luar negeri lebih menjanjikan.
Channel yang membahas tentang dunia tanaman hias! Jangan lupa terus update video terbarunya! Akan ada 1 video baru setiap harinya!
Akan ada pembahasan tentang dunia tanaman hias meliputi cara perbanyakan, cara budidaya, cara perawatan, harga jual masing-masing tanaman, cara penanggulangan penyakit, cara repotting tanaman hias, dan banyak yang lainnya.
So, jangan lupa terus upadate info terbaru ya, kami akan berusaha menampilkan informasi seakurat mungkin sesuai pengalaman kami.
#UsahaTanamanHias
#BisnisTanamanHias
#AzkaGardenIndonesia
#TipsTanamanHias
#TrikTanamanHias
Ещё видео!