Kereta api Dhoho dan Penataran merupakan dua layanan kereta api lokal kelas ekonomi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia untuk melayani jalur kantong Jawa Timur. Dalam pengoperasiannya, kereta api ini memiliki rute yang memutar—mulai Surabaya, Malang, Blitar, Kediri, Kertosono, hingga kembali ke Surabaya, dan sebaliknya—serta nama kereta api mengalami perubahan setelah tiba di Stasiun Blitar.
Nama Dhoho diambil dari sebuah nama pusat pemerintahan Kerajaan Kadiri, Daha, yang diperkirakan terletak di Kota Kediri, sedangkan nama Penataran diambil dari sebuah candi peninggalan Kerajaan Kadiri di Kabupaten Blitar, Candi Penataran.
Kereta api Dhoho—pada awalnya bernama Rapih Dhoho[catatan 1]—pertama kali beroperasi pada 21 Agustus 1971, melayani dari Surabaya untuk menuju ke dua stasiun akhir, yakni Blitar dan Madiun. Sesampai di Stasiun Kertosono, rangkaian kereta terbagi menjadi dua: melanjutkan perjalanan ke Madiun dan melanjutkan perjalanan ke Blitar.
Saat itu, perjalanan kereta api Rapih Dhoho dari Blitar membawa tiga kereta CL (layanan kelas III) yang ditarik oleh lokomotif C27/C28 sedangkan perjalanan dari Madiun membawa tiga kereta CL yang ditarik lokomotif D52. Kemudian kedua rangkaian digabung di Stasiun Kertosono dan melanjutkan perjalanan ke Surabaya dengan lokomotif D52.
Namun, perjalanan kereta api Rapih Dhoho dari Kertosono menuju Madiun dihentikan pada tahun 1972 diduga karena tingkat keterisian penumpang yang rendah sehingga kereta api Rapih Dhoho hanya melayani lintas Surabaya–Blitar hingga saat ini.[1]
Ещё видео!