Kondisi di Laut china Selatan semakin memanas setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan AS akan membela filipina jika diserang China.
China dan Filipina memang tengah berkonflik atas wilayah di Laut China Selatan.
Pernyataan Biden itu muncul setelah tabrakan yang terjadi antara kapal penjaga pantai Filipina dan China.
Ini menjadi pernyataan Biden yang paling kuat sejak tensi antara China dan Filipina terus memanas dalam beberapa bulan terakhir.
Manila berselisih dengan Beijing terkait klaim China atas wilayah Laut China Selatan.
Filipina memotong penghalang terapung yang dipasang China dan mengundang media untuk memfilmkan apa yang disebutnya sebagai langkah berbahaya Beijing di laut.
AS dan Filipina menandatangani Kesepakatan Pertahanan Besama pada 1951. Di bawah kesepakatan itu, kedua negara akan saling membela jika terjadi serangan bersenjata terhadap salah satu dari mereka.
Setiap serangan kepada pesawat, kapal atau angkatan bersenjata akan mengaktifkan Kesepakatan Pertahanan Bersama dengan Filipina, tambah Biden.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning menegaskan, AS tak memiliki hak untuk terlibat dalam masalah antara China dan Filipina.
Jika AS membela Filipina, kata Mao, aksi tersebut tak boleh melanggar kedulatan dan kepentingan maritim China di Laut China Selatan.
Pada Minggu (21/10/2023), Manila menyebut manuver berbahaya kapal penjaga pantai China menjadi penyebab tabrakan dengan kapal pengangkut logistik Filipina di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina.
Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro Jr. mengatakan kapal China sengaja menabrak kapal Filipina.
Ia juga menuduh China mendistorsi cerita demi menguntungkan pihak mereka.
Biden pun menyerukan klaim yang dibuat Teodoro Jr. dan mengatakan kapal China telah beraksi dengan berbahaya dan tanpa hukum saat tabrakan terjadi.
#tribunjogjanews #Filipina #LautChinaSelatan
Editor video : Rani Amalia
Narator : Rani Amalia
Editor Naskah : Bramasto Adhy
Produser : Ribut Raharjo
(mg)
Ещё видео!