Sahabat, tahu, 'kan, kalau provinsi Nusa Tenggara Timur kaya akan potensi perikanan lestari? Teman-teman kita dari Kabupaten Sikka, NTT, yaitu Harni, Sariyati, dan Martinus, menggambarkan hal ini lewat video pelatihan CDST (community digital story telling) Mata Kail. Dalam video ini, mereka berbagi cerita soal Cindy, nelayan perempuan muda yang kini berdaya dan bisa membantu menghidupi keluarganya.
Harni, Sariyati, Martinus, dan Cindy adalah bagian dari sekitar 2.000 kaum muda yang mendapatkan manfaat dari Mata Kail—program yang pengajuan proposalnya dipimpin oleh Plan International Germany, kemudian diimplementasikan oleh Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama mitra Kopernik dan Bengkel APPeK. Program ini didanai oleh Uni Eropa melalui SWITCH-Asia II, pendanaan yang menaungi Mata Kail.
Sepanjang 2018-2021, program Mata Kail telah mendorong hampir 2.000 kaum muda di Kabupaten Sikka, Lembata, dan Nagekeo, untuk memulai usaha di bidang pengolahan ikan tangkap yang berkelanjutan. Seperti apa kisah Cindy yang direkam Harni, Sariyati, dan Martinus? Yuk, kita simak!
#planindonesia #matakail #unieropa
Ещё видео!