JAKARTA, KOMPASTV - Presiden Kedua RI Soeharto menghegemoni di Bumi Pertiwi selama lebih dari 32 tahun. Sepak terjang tokoh yang dikenal di dunia internasional dengan julukan The Smiling General itu selama hampir empat windu telah menorehkan sejarah penting dalam perjalanan hidup Indonesia di masa awal perjalanannya sebagai sebuah negara kesatuan.

Nama Soeharto makin dikenal ketika turut ambil bagian dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Peristiwa itu menjadi puncak serangan TNI terhadap Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta.

Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) mengantar Soeharto memperoleh tanggung jawab lebih besar dari Presiden Soekarno untuk mengamankan situasi mencekam kala itu. G30S disusul dengan kemunculan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberikan mandat kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan guna memulihkan keamanan.

Laju karir Soeharto di dunia militer dan politik kian bergulir cepat. Soeharto yang mendapat kenaikan pangkat sebagai Jenderal Bintang Empat dipilih sebagai Pejabat Presiden RI melalui Sidang Istimewa MPRS pada 12 Maret 1967.

Pucuk pimpinan NKRI resmi dipegang oleh Soeharto setelah ia diangkat sebagai Presiden RI pada 17 Maret 1968.

Meski meraih berbagai prestasi, rezim Soeharto harus berhenti setelah bermunculan bermacam tuntutan yang meminta presiden itu mundur dari jabatannya. Hal ini berjalan seiring memburuknya kondisi negeri pada tahun 1998.

Nantikan informasi menarik lainnya bersama saya Glory Oyong Presenter versi Artificial Intteligence.

Content creator : Fauzan Muhammad Al Hazmi

Editor : Joshua Victor

Baca Juga Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, dan Penerapannya di Sejumlah Negara di [ Ссылка ]



Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]

свернуть