embangkan Dunia Pendidikan, SMA Budi Utomo Bangun Gedung Baru
*Tak Mampu Tampung 1.500 Siswa
SOLO - Dalam upaya mengembangkan dunia pendidikan, SMA Budi Utomo Solo memperluas bangunan agar bisa menampung 1.500 siswa.
Penambahan bangunan karena dari seluruh siswa, baru sekitar 890 siswa yang menempuh pendidikan sekaligus menjadi santri yang setiap hari berada di pondok pesantren.
"Pembangunan gedung bertujuan untuk memperluas kawasan belajar karena bangunan sebelumnya belum cukup untuk menampung semua siswa," terang pimpinan Pondok Pesantren Budi Utomo, M Thoyibun disela peletakan bata pertama SMA Budi Utomo di Kawasan Kadipiro, Banjarsari, Solo, Kamis (16/6).
Dari ribuan siswa yang menempuh pendidikan tersebut, lanjut Thoyibun, separuh lebih juga menempuh pembelajaran pondok. Sehingga, mereka mendapatkan ilmu agama namun tidak ketinggalan dengan ilmu umum.
"Total ada sebanyak 890 siswa yang mondok juga. Kami sampai kekurangan tempat untuk menampung para siswa tersebut. Kalau bisa, ya seluruh siswa mondok," terangnya dalam sambutannya.
Selain mendapatkan pembekalan ilmu agama dan umum, kata Pimpinan Ponpes Budi Utomo itu, para siswa juga diberikan pembekalan bela negara guna membentengi dari paham intoleran dan radikalisme yang saat ini dirasa mengkhawatirkan.
"Mungkin, di Ponpes kami, salah satunya yang mengajarkan bela negara di Kota Solo. Tujuannya, supaya siswa mencintai tanah air yang diperjuangkan para leluhur bangsa," kata Thoyibun.
Dalam kesempatan peletakan bata pertama SMA Budi Utomo itu, juga dihadiri oleh Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, tamu undangan dan sejumlah pimpinan di jajaran Muspika Kota Solo.
Usai peletakan bata pertama, Gibran menjelaskan apa yang dilakukan Yayasan Budi Utomo mendirikan gedung baru tersebut sungguh luar biasa. Apalagi, di Kawasan Kadipiro, Banjarsari masih jarang sekali Ponpes yang dipadukan dengan sekolah umum.
"Harapannya, dengan didirikannya sekolah ini mampu menampung lebih banyak murid. Apalagi disini, juga diajarkan bela negara untuk membentengi generasi muda saat ini dari paham bertentangan dengan Pancasila," kata Gibran.
Sebelum bertolak ke Jakarta untuk mengikuti sekolah partai, Gibran menyempatkan diri membagikan buku tulis kepada ratusan siswi Budi Utomo yang menyambut kedatangan orang pertama Pemkot Surakarta itu.
Salah seorang siswi, Shifa (16) mengaku senang mendapat buku tulis secara langsung dari Gibran. Momentum itu, para siswa yang menerima buku juga ada yang meminta tanda tangan Walikota.
"Iya senang sekali, apalagi jarang sekali bisa ketemu Mas Wali," katanya.
#ponesbudiutomo #gibran #pondokpesantren
Ещё видео!