Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku geram dengan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Perum Peruri, yang meminta dana sebesar Rp 500 miliar untuk proyek paperless. Merespons hal tersebut, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai, Peruri memiliki hak untuk mematok biaya tinggi untuk proyek digitalisasi yang diminta oleh Pertamina. Dahlan pun mempertanyakan proyek paperless yang dimaksud oleh Ahok. "Saya tidak bisa langsung paham apa hubungannya Peruri minta uang ke Pertamina. Kok kesannya, dari nada suara BTP, seperti Peruri memeras Pertamina,” ujar Dahlan dalam laman resminya, Disway.id, dikutip Kamis (17/9/2020).
Lebih lanjut, Dahlan kembali mempertanyakan, apakah proyek paperless yang dimaksud oleh Ahok adalah dokumen tanpa kertas atau transaksi tanpa kertas. “Ada transaksi apa antara Pertamina dan Peruri?” ujarnya. Namun, Dahlan menyadari, Peruri memiliki anak usaha yang memiliki izin atas keamanan digital atau digital security perusahaan plat merah. Dengan demikian, setiap BUMN yang ingin melakukan pengamanan terkait digital security perusahaan harus berhubungan dengan Peruri. “Peruri memiliki software otentifikasi itu. Sekaligus punya izin sebagai lembaga yang memegang digital security,” kata Dahlan.
Simak berita selengkapnya dengan klik link di bawah ini:
[ Ссылка ].
Penulis : Rully R. Ramli
Penulis Naskah: Rizkia Shindy
Video Editor: Dina Rahmawati
Media sosial Kompas.com :
Facebook: [ Ссылка ]
Instagram: [ Ссылка ]
Twitter: [ Ссылка ]
LINE: [ Ссылка ]
TikTok: [ Ссылка ]
Ещё видео!