@AA MUKRI TV
CERITA/ KISAH WALI ALLAH YANG TERTERA NAMAYA DI LAUHILMAHPUD SEORANG ALHLI NERAKA.
Semoga yang di kisahkan melului AA mukribermanfaat buat para sohib sohib AA MUKRI umumnya.husus buat saya pribadi.
Islam mengenal metode dakwah mauidhoh hasanah untuk menyampaikan pesan kepada umat manusia. Pembahasan tentang hal tersebut telah dijelaskan dalam surat An-nahl ayat 125 yang artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk.”
Secara bahasa, mauidhoh hasanah berasal dari kata mauidhoh yang berarti nasihat dan hasanah yang berarti kebaikan. Maka, mauidhoh hasanah adalah metode dakwah yang dilakukan oleh penceramah dengan memberikan nasihat atau arahan baik kepada jamaahnya.
Mauidhoh hasanah disampaikan dalam bentuk nasehat melalui lisan seperti ceramah dan pidato. Dalam hal ini, penceramah mengarahkan jamaah pada fakta-fakta konkret atas kebenaran Islam.
, bentuk dakwah mauidhoh hasanah dapat disampaikan dalam beberapa cara, yaitu:
Menuturkan kisah-kisah umat masa lalu, baik yang taat maupun yang durhaka.
Memberi peringatan atau mengabarkan berita gembira (ancaman atau janji).
Melukiskan keadaan syurga dan penghuninya serta keadaan neraka dan penghuninya.
Mengungkapkan perumpamaan-perumpamaan, mencari kesamaan-kesamaan. Contohnya tentang keberadaan alam semesta.
Ada dua bentuk penyampaian mauidhoh hasanah yang bisa dilakukan, yaitu menjelaskan keyakinan tauhid beserta implikasinya dan menanaman moral atau etika melalui anjuran untuk tidak berbuat maksiat.
Mengutip jurnal Mau'idzah hasanah dalam Alquran dan Implementasinya dalam Bimbingan Konseling Islam karya Syihabbudin Najih, sumber utama metode dakwah mauidhoh hasanah adalah Alquran dan sunnah. Pelaksanaannya didasari pada amar ma’ruf nahi munkar dengan menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Penceramah akan memberikan bimbingan kepada jamaah yang benar-benar membutuhkan pertolongan. Nasihat yang lemah lembut dan menyentuh hati akan diberikan supaya berkenan mendekatkan dirinya kepada Allah Swt.
Tentunya hal ini dilakukan dengan mengarahkan ajaran agama yang dapat dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan metode ini mampu memotivasi individu untuk lebih mendalami Islam.
Contoh kisah di atas mengajarkan kita untuk..
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban seorang anak terhadap orang tua. Berbakti kepada orang tua hukumnya fardhu ( wajib) bagi setiap muslim, bahkan jika orang tua kita adalah non muslim hukumnya tetap wajib. Sudah sepatutnya seorang anak berbakti kepada orang tua karena banyak sekali jasa-jasa orang tua terhadap seorang anak hingga orang tua pun rela mengorbankan nyawanya demi anaknya. Jasa mereka tidak bisa di bayar dengan apapun bahkan jika kita sudah jadi konglomerat sekalipun kita memberikan seluruh harta kita untuk orang tua tetap saja tidak bisa untuk membayar jasanya. Orang tua lah, orang yang paling berjasa dalam hidup karena mereka yang memberi makan rohani dan jasmani kita. Mereka lah yang sering membantu kita dalam kesusahan dan yang menyayangi kita lebih dari dirinya sendiri.
Lihatlah perjuangan ibu kita yang mengandung dan melahirkan kita dengan rasa sakit yang luar biasa seperti 20 tulang yang dipatahkan secara bersamaan. Perjuangan ibu kita saat melahirkan dan mengandung saja sudah sedemikian berat, belum lagi saat merawat dan mengasuh kita. Lihat juga perjuangan ayah kita. Beliau bekerja dari pagi hingga malam, keringat bercucuran, rasa lelah pun ayah kita tak peduli asal kebutuhan kita bisa terpenuhi. apakah masih pantas kita membentak memarahi ayah dan ibu kita. Apakah masih pantas masih berani melawan orang tua pp tentang amal-amal yang paling utama dan dicintai Allah? Nabi SAW menjawab, Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah”.[Hadits Riwayat Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9]
Berikut beberapa contoh perbuatan berbakti pada orang tua yang masih hidup maupun sudah tiada:
1. Berbicara kepada kedua orang tua itu harus dengan sopan, santun dan lembut. Tidak boleh mengatakan “AH!”, UH!, Cis!, atau yang semisal kata-kata tersebut.
2. Selalu taat kepada semua perintah orang tua. Selama mereka tidak memerintahkan hal-hal yang mengandung unsur dosa dan maksiat. Bila mereka memerintahkan berdosa, menolak pun harus dengan lemah lembut dan penuh pengertian.
3. Jangan memasang wajah yang cemberut, jangan melotot dan bermuka masam bila berhadapan dengan keduanya.
4. Berusaha sekuat tenaga untuk menjaga nama baik orang tua. Bila ada yang mencemarkannya segera bersihkan dan bela.
5. Ringankanlah beban mereka. Bantu pekerjaan rumahnya. Layani mereka sebaik-baiknya.
#kisahinspiratif
#kisahislam
Ещё видео!