Sanubari Teduh - Waspada terhadap Setiap Niat Yang Muncul
Saudara se-Dharma sekalian, apakah lahan batin kita ini telah kita garap dengan giat? Lahan batin ini, jika tidak kita garap dengan sungguh-sungguh mungkin akan cepat ditumbuhi rumput liar. Betapapun banyaknya benih yang ditanam. Jika kita tidak sungguh-sungguh mencabuti rumput liar, mengairi, memberi pupuk, dan menciptakan kondisi yang mendukung, maka benih itu tidak akan tumbuh dengan baik. Karena itu, sering saya katakan bahwa pikiran haruslah dijaga dengan baik. Tiada cara lain untuk berlatih di jalan Buddha. Satu-satunya cara adalah menjaga pikiran kita dengan baik. Seperti yang telah dikatakan diawal, makhluk awam memiliki banyak rintangan. Berapakah jenis rintangan makhluk awam ? Akibat akumulasi masa lalu, rintangan yang ada tentu sangat banyak, namun semuanya hanya dibedakan menjadi tiga. Yang disebut Tiga Rintangan, pertama adalah Noda Batin, kedua disebut Karma, ketiga disebut buah karma. Ketiga hal ini saling bertautan.
Noda batin timbul dari kegelapan batin. Kegelapan batin ini dapat juga dianggap sama dengan noda batin. Jumlah dan wujud noda batin ini sungguh banyak. Ada yang menyebutnya 84.000 noda batin. Akan tetapi sesungguhnya bukan hanya 84.000. Tidak hanya segitu. Ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu satu hari mungkin saja ada 84.000 noda batin. Yang terus berkutat dalam pikiran kita. Kadang saya berpikir tentang mengapa disebut 84.000 apakah menandakan jumlah yang sangat banyak ? Saya teringat bahwa Syair pernah berkata bahwa satu jam terdiri dari 60 menit. Dari satu menit terdiri dari 60 detik. Satu hari terdiri atas 24 jam. Jika hitung dengan seksama. Maka ada 86.400 detik dalam sehari. Di zaman dahulu, dalam Sutra sering di sebutkan tentang 84.000 noda batin. Apakah ini menunjukkan bahwa dalam setiap detik ada noda batin yang timbul ? Saya rasa begitu. Terlebih lagi noda batin muncul begitu cepat. Merenungkan hal ini, kita perlu sungguh waspada. Kita sungguh harus menjaga pikiran dengan baik. Semua praktisi, baik monastik maupun perumah tangga hendaknya mengetahui bahwa jika pikiran ini tidak dijaga dengan baik, noda batin akan timbul. Dengan timbulnya noda batin, kita akan menciptakan karma buruk. Jadi Noda batin timbul dari pikiran dan karma terwujud dari perbuatan. Saat kita berbuat, berarti benih karma telah tertanam. Benih ini akan terus terakumulasi dari kehidupan ke kehidupan. Dengan begitu, buah karma yang diterima juga tidak berkesudahan. Karena telah banyak menanam banyak benih, maka buah yang akan kita terima kelak juga akan banyak. Karena itu di dalam melatih diri, kita harus sungguh-sungguh menjaga setiap pikiran yang timbul. Kita perlu waspada terhadap pikiran kita.
Ketika pikiran tidak dijaga dengan baik, noda batin akan muncul. Munculnya noda batin akan memicu terciptanya karma. Hukum sebab akibat terus berproses, dari kehidupan ke kehidupan, sulit terbebas darinya. Karena itu, dalam melatih diri, haruslah sungguh-sungguh menjaga niat yang muncul seketika.
Saudara sekalian, saat timbul rasa penasaran atau menyimpang dalam pikiran kita. Kadang sulit bagi kita untuk kembali. Jika sungguh tersesat saat pikiran mulai sedikit menyimpang. Saya rasa psikiater pun tidak dapat banyak menolong. Psiakiater hanya dapat mengatakan, “ Penyakit Anda baru sampai tahap awal, jika anda segera berpaling maka akan dapat pulih kembali. Artinya, mengenai kejiwaan, diri sendirilah yang memegang peranan terpenting. Jadi di dalam berlatih di Jalan Budda, janganlah biarkan pikiran sesat muncul. Sangat penting untuk memiliki pandangan dan pengetahuan benar. Janganlah percaya dengan membuta secara ritual tolak bala di masyarakat. Bagaimana mungkin itu bisa dilakukan ? Kita sering, melihat di dalam Sutra dikatakan bahwa noda batin membawa pada terciptanya karma buruk dan mengakibatkan datangnya buah karma. Inilah Hukum alam. Tiada orang yang dapat menghindarinya. Satu-satunya cara adalah menyayangi diri, menjaga pikiran dengan baik, dan menunaikan kewajiban. Karena kita telah menanam benih karma, maka kini kita harus rela menerima buanya. Inilah cara mengikis karma buruk.
Saudara sekalian, yang terbaik adalah tidak menanam benih karma buruk. Ketika benih itu muncul segeralah lenyapkan, maka kita tak akan menciptakan karma buruk dan tidak merasakan buahnya. Jadi, saat menghadapi hal yang tak diinginkan, janganlah selalu mencari jalan pintas. Jangan. Pikiran kita haruslah teguh dan arah kita harus tepat. Untuk itu dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu bersungguh-sungguh hati.
Ещё видео!