Gadis - gadis Dayak Jadi umpan dalam strategi perang melawan tentara Jepang karya tari ini terinspirasi dari cerita Dayak Kalimantan Barat dalam kutipan arikel dimana terdapat kutipan para tokoh perempuan Dayak dalam membantu para lelaki memperjuangkan kemerdekaan melawan penjajahan Jepang. Di mana perempuan Dayak mampu melawan dan membinasakan tentara Jepang dengan cara melawan dan membinasakan tentara Jepang yang yang datang untuk menangkap para lelaki untuk di jadikan budak dan mebinasakan para tokoh yang berpengaruh di daerah tersebut.
Dengan memanfaatkan moment tersebut tetua adat, para lelaki dan perempuan menyusun rencana membuat strategi untuk melemahkan perlawanan tentara Jepang dengan cara tentara-tentara tersebut disuguhi minuman tradisional sebagai obat jika diminum sesuai aturan dan dapat memabukan jika di minum secara berlebihan oleh perempuan Dayak tentara Jepang yang datang ke perkampungan disuguhi minuman tersebut, sampai mereka mabuk dan tak sadarkan diri kemudian para lelaki datang dari tempat persembunyian dan dengan mudahnya melawan kekuatan tentara Jepang. oleh sebab itu peran perempuan Dayak sangat berpetan penting membantu melawan dan meminasakn tentara Jepang.
Karya tari ini di sajikan dengan karakter gerak perempuan Dayak yang cantik, kuat, tegas dan pemberani sesuai ranah kewanitaan. ditampilkan juga bentuk tampungan air berupa cerek dan properti-properti yang menujang sebuah karya tari baik musik kostum dan makeup, sebagai bahan eksplorasi yang tidak meninggalkan fungsi utama dari properti dan karakter penokohan itu sendiri sehingga tercipta tarian yang indah dan aktraktif dengan tidak meninggalkan motif gerak tari tardisi Dayak dan beberapa gerak silat Kalimantan Barat itu sendiri.
Penata Tari: Markurius Uwing & Diego Antoni Canigia
Penata Musik: Billie Agrie Oktada
Penari: Ayu Meydina, Levi Aisyah, Zahra Chandra, Refalina Almianti dan Novira Alma
Ещё видео!