#tribuntoraja #beritatoraja #infotoraja #toraja #tanatoraja #torajautara
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE – Setidaknya 776 kasus virus African Swine Flu (ASF) atau Flu Babi Afrika terdeteksi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan selama rentan 2024.
Hal tersebut berdasarkan data laporan penyuluh kepada Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP).
Dinas Peternakan Tana Toraja menerima laporan sejak Januari hingga Juli 2024 dengan kasus terakhir yakni 150 ekor babi mati di Kecamatan Makale pada Juli 2024.
Hal itu diungkap Kepala Bidang Peternakan DPKPP, Oktavianus Sonda, saat dikonfirmasi di kantornya, Makale, Tana Toraja, Kamis (19/12/2024) siang.
“Kalau bulan ini (Desember), perkembangan ASF di Toraja minim yang datang melapor karena pergerakan ternak babi sudah tidak ada. Dalam artian bahwa ternak sudah tidak ada yang masuk ke Tana Toraja karena daerah luar seperti Luwu sudah tidak ada babi,” ungkap Oktavianus kepada Tribun Toraja.
“Terakhir menerima laporan pada bulan Juli dari Makale. Seorang peternak atas nama Frans dengan kasus 150 ekor. Sejauh ini sudah ditangani, bahkan sekarang mulai kondusif. Dia pelajari bahwa lalat adalah vektor efektif yang menyebarkan ASF,” urai dia.
Sejak saat itu, pihak Oktavianus terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan baik ternak, kandang, maupun pakan yang diberikan. Apalagi jelang perayaan Natal 2024 dan musim upacara adat Toraja, Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’ awal 2025 nanti.
Selain itu, disinfektan dan vitamin juga masih terus disalurkan kepada warga maupun peternak yang membutuhkan secara gratis.
Kendati kasus ASF mereda, Oktavianus membeberkan penanganan ASF yang belum ditemukan ditemukan vaksinnya di Tana Toraja masih jauh dari kata berhasil.
“Kalau syaa rasa belum. Karena kami keterbatasan tenaga walaupun ada beberapa teman kami penyuluh di lapangan, tapi kadang masih kecolongan. Artinya masyarakat kita masih kurang sadar walaupun telah digelar sosialisasi, dan ini yang tidak diindahkan oleh masyarakat,” tutup Oktavianus.
Melansir alodokter.com, saat ini masih belum ada vaksin yang bisa menangkal virus ASF.
Satu-satunya cara untuk menurunkan risiko babi ternak tertular virus ini adalah dengan biosecurity atau keamanan biologi, yaitu dijauhkan dari sumber virus.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pakan ternak, lingkungan, dan segala peralatan yang digunakan untuk memelihara babi tidak terkontaminasi oleh virus ini.
Kendati demikian, mengonsumsi daging babi yang telah terpapar virus ASF tidak menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Daging babi bisa saja mengandung bakteri, parasit, atau virus lainnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribuntoraja.com dengan judul 776 Kasus Virus ASF Terdata di Tana Toraja Selama 2024, Masyarakat Diimbau Jaga Kebersihan Ternak, [ Ссылка ].
Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Apriani Landa
Editor Video : Febe Melina Tolan
#peristiwatoraja #sulawesiselatan #budayatoraja #sukutoraja #sulawesiselatan #torajahits #torajaviral #makale #rantepao
(TRIBUNTORAJA.COM)
Update info terkini via [ Ссылка ]
Follow akun Instagram [ Ссылка ]
Follow akun Twitter [ Ссылка ]
Follow dan like Fanpage Facebook [ Ссылка ]
Ещё видео!