Melonjaknya harga energi mendorong kenaikan inflasi Amerika Serikat hingga tembus 9,1% (yoy). Imbasnya, kondisi ini diproyeksi bisa membuat The Fed mengerek suku bunga acuan hingga 100 Bps.
Ekonom Bank Danamon, Irman Faiz menyebutkan tingginya inflasi AS sudah diekspektasi pasar meski dikhawatirkan dapat menyebabkan teknikal krisis negeri paman Sam yang juga bisa menekan pertumbuhan perekonomian global termasuk Indonesia.
Lalu seperti apa dampak meroketnya inflasi AS bagi perekonomian dan bagaimana efektivitas kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Ekonom Bank Danamon, Irman Faiz dan Ekonom Senior INDEF, Fadhil Hasan dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Jum’at, 15/07/2022)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di [ Ссылка ].
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social: Twitter: [ Ссылка ]
Facebook Page: [ Ссылка ]
Instagram: [ Ссылка ]
[ Ссылка ]
Tiktok: [ Ссылка ]
Spotify: [ Ссылка ]
Ещё видео!