TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE -Kasus penganiayaan dan pemerasan menimpa Antonius Toni warga Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Sabtu 2 April 2022 malam di jalan Litbang, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Antonius menjelaskan kepada TRIBUNFLORES.COM bahwa kejadian bermula saat ia dihubungi pelaku pada Sabtu 2 April 2022 sekitar pukul 22.00 Wita. Pelaku meminta tolong pada Antonius untuk mengambil kunci kamar kosnya di pemiliki kos karena pelaku belum membayar kosnya.
Pelaku bertanya keberadaan Antonius, kemudian dijawab oleh Antonius kalau ia sedang berada di Pasar Alok. Pelaku kemudian mendatangi Antonius yang saat itu sedang kedatangan keluarga dari kampung. Pelaku kemudian meminta pemantik dan rokok pada Antonius, setelah memberi pemantik dan rokok pelaku kembali memberikan rokok pada Antonius.
Sesaat Antonius mengisap rokok pemberian pelaku, ia merasa seperti orang kebingungan. Antonius yang sedang dalam kondisi kebingungan lalu menerima ajakan pelaku untuk mengikutinya. Antonius pamit pada keluarga pergi ke kos milik pelaku.
Dalam perjalanan teman-teman pelaku sudah menunggu di sekitar jalan Litbang. Setibanya di lokasi para pelaku, Antonius dianiaya dan diancam oleh para pelaku.
"Mereka datang serang saya, langsung pukul saya tarik ke semak situ suruh saya diam" ujarnya.
Para pelaku lalu meminta uang sejumlah Rp 1,5 juta pada Antonius sambil mengancamnya. Antonius berkata bawa ia tidak memiliki uang dengan jumlah tersebut dan menawarkan uang sejumlah Rp 1 juta. Dan para pelaku lalu membiarkan Antonius untuk kembali dan mengambil uang.
Antonius lalu dibiarkan kembali ke tempat usahanya dan ia meminta uang pada keluarga tanpa memberitahukan kondisi yang sedang dialaminya karena sudah diancam oleh para pelaku.
Setelah mengambil uang untuk diberikan pada para pelaku, ia kembali ke tempat para pelaku tadi menunggunya. Namun belum sampai di tempat tersebut, Antonius berusaha kabur dan lari dari para pelaku.
Para pelaku lalu mengejar Antonius menggunakan 3 unit kendaraan bermotor. Antonius yang panik terus berlari menghindari kejaran para pelaku.
Antonius terus berlari hingga tiba di depan SMAN 2 Maumere, di sana ia melihat anak-anak yang sedang berkumpul di lapangan futsal SMAN 2 Maumere. Ia pun lari menuju arah mereka dan meminta pertolongan pada anak-anak tersebut.
Antonius kemudian meminjam handphone salah satu anak-anak untuk menghubungi keluarganya, namun karena tidak menghafal nomor handphone milik keluarganya ia pun akhirnya meminta untuk diantar kerumahnya di Ilegetang.
Setelah diantar dan tiba dirumah, Antonius dan keluarga lalu melaporkan kejadian tersebut pada pihak Kepolisian Polsek Alok.
Menurut Antonius para pelaku sempat mengambil uang darinya sejumlah Rp 150 ribu dan handphone milikinya.
"Waktu itu mereka ambil uang Rp 150 ribu, mereka raba-raba dapat hanya Rp 150 ribu," ujar Antonius.
Saat ditemui Tim TRIBUNFLORES.COM, pipi Antonius dalam kondisi masih memar akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para pelaku.
Penulis : Ian Taopan
Editor :
VP : Tian Kedoh
Ещё видео!