SERAMBINEWS.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa belum lama ini mengungkapkan sebuah momen atau kejadian paling menyedihkan selama dirinya berkarir di dunia militer.
Pengalaman itu yakni saat dirinya ditugaskan beroperasi di wilayah Aceh beberapa tahun lalu.
Dalam ceritanya, Eks Panglima TNI itu pun kemudian menyebutkan sebuah nama sosok ulama Aceh yakni Teungku Bantaqiah.
Nama ulama Aceh itu ternyata membuat sosok yang telah menghabiskan karir selama 12 tahun di Kopassus ini sedih dan berkaca-kaca saat menceritakan kenangannya di masa operasi militer Aceh.
Hal itu lantaran dirinya mengenang pembantaian sadis yang harus dialami oleh Tgk Bantaqiah.
Andika menceritakan, saat dirinya ditugaskan ke perkampungan tempat Tgk Bantaqiah tinggal, ia diberi informasi bahwa Tgk Bantaqiah dianggap sebagai sosok yang melindungi, memberikan tempat bersembunyi ke kelompok bersenjata Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Namun setelah dirinya menghabiskan waktu beberapa pekan, apa yang dia temui dari Tgk Bantaqiah tidak seperti informasi yang dia terima.
Ia mengatakan, sosok itu juga tidak menunjukkan kejanggalan atau gerak-gerik yang mencurigakan.
Sebaliknya, kenal dengan Tgk Bantaqiah justru membuat Andika dkk terbantu lantaran mendapatkan banyak informasi penting.
Beberapa tahun berselang, setelah Andika ditugaskan di lokasi lain, ia mendapatkan kabar bahwa Teungku Bantaqiah tewas. Ia mengaku sangat terpukul dengan adanya kabar tersebut.
Ia masih tidak percaya seorang difabel seperti Tgk Bantaqiah dihabisi dengan tuduhan terlibat GAM.
Andika Perkasa pun yakin jika Teungku Bantaqiah dijadikan kambing hitam, dengan kata lain dipaksa menutupi jejak kelompok bersenjata.
Sebab dirinya sudah membuktikan sendiri saat tinggal di sana, tidak ada indikasi yang menunjukkan kalau Tgk Bantaqiah sebagaimana yang dicurigai selama ini. Justru sosok tersebut membantu jalannya operasi Andika dkk di sana.
Sebelumnya, Tengku Bantaqiah merupakan seorang ulama kenamaan asal Nagan Raya. Hidupnya didedikasikan untuk menyebarkan ajaran Islam khususnya di wilayah Beutong Ateuh.
Tragedi memilukan dialami Tgk Bantaqiah pada 1999. Ia dituduh menyimpan alat logistik yang berkaitan dengan GAM di pesantrennya. Namun, hingga kini tuduhan itu tidak pernah terbukti.
Pada 23 Juli 1999, pasukan gabungan yang berada di bawah kendali operasi (BKO) Korem 011/Liliwangsa yang terdiri dari pasukan Yonif 131 dan 133 dengan didukung satu peleton pasukan dari Batalyon 328 Kostrad tiba di pemukiman warga di Beutong Ateuh melakukan penyerangan.
Tgk Bantaqiah bersama 56 santrinya pun tewas berlumuran darah usai ditembak secara keji. Sementara sejumlah santri lainnya juga mengalami luka karena tembakan yang dilakukan secara membabi buta.
Peristiwa pembantaian warga sipil ini pun dikenal dengan Tragedi Beutong Ateuh atau Tragedi Teungku Bantaqiah.(*)
VO: Suhiya Zahrati
Editor Video: Muhammad Aulia
#teungkubataqiah #ekspanglimatni #andikaperkasa #dom #aceh
==============================================
Syedara Lon, jangan lupa SUBSCRIBE, SHARE, and COMMENT.
Update video viral lainnya: [ Ссылка ]
Update berita terpopuler lainnya: [ Ссылка ]
Update info terkini via Serambinews.com: [ Ссылка ]
Follow akun Instagram [ Ссылка ]
Follow akun Twitter [ Ссылка ]
Follow dan like fanpage Facebook [ Ссылка ]
Follow akun TikTok [ Ссылка ]
Ещё видео!