Sungguh berat hidup yang harus dijalani oleh Bambang Darmanto(56) dan istrinya Yeni Lanjar(46), warga Padukuhan Waduk, Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Gunungkidul. Ditengah keterbatasan fisik, mereka harus tetap berjuang untuk hidup. Bambang kehilangan penglihatan saat sakit di tahun 2008, dan istrinya sejak umur 6 tahun karena terkena cacar mata.
Mereka saat ini menempati rumah setengah jadi berbahan batu bata ukuran 7 kali 7,5 meter. Untuk mencukupi kebutuhan makan sehari hari, selain kadang mendapat kiriman dari anak dan tetangga tetangga, Bambang dan istrinya berkebun di pekarangan miliknya. Kebun yang tak seberapa luas itu mereka tanami pisang dan Jahe.
Kendati mempunyai keterbatasan fisik, Bambang dan istrinya tidak pernah menyerah, sebelum pandemi, sebenarnya mereka mempunyai usaha pembuatan telur asin dan jasa pijat refleksi, namun karena lesunya ekonomi, usaha yang mereka jalankan juga sangat terpengaruh. Bahkan usaha telur asin Bambang akhirnya bangkrut.
“Kendati sulit, hidup harus dijalani dan sebisa mungkin jangan menggantungkan belas kasihan orang lain,” ujar Bambang membuka obrolan kami siang itu, Senin(04/10/2021).
Senin siang itu, lensamedia.co memang mengunjungi rumahnya di wilayah Kapanewon Patuk, Gunungkidul. Saat tiba di rumah itu, Bambang ditemani istrinya sedang membuat dinding dapur, dengan keterbatasan penglihatan Bambang tampak merana raba, menggergaji kayu, memaku dan memasang triplek. Sementara istrinya Lanjar sedang di dapur untuk membuatkan minum suaminya.
Ещё видео!