PENGENALAN YANG BERKUALITAS
Setiap ada kejadian atau peristiwa, petugas akan bertanya siapa yang menyaksikan atau melihat secara langsung peristiwa itu terjadi. Kepada mereka yang menyaksikan peristiwa itu akan dimintai keterangan secara lengkap. Orang-orang inilah sering disebut sebagai saksi mata. Saksi mata adalah mereka yang menyaksikan sendiri sebuah peristiwa. Jika saksi mata menyampaikan peristiwa yang disaksikannya tanpa rekayasa, maka penjelasan dari peristiwa itu diterima sebagai suatu kebenaran.
Yohanes adalah salah satu saksi kunci mengenai perkataan dan kehidupan Yesus. Pengenalan Yohanes akan Yesus sangat mendalam atau sangat berkualitas. Pengalaman bersama Yesus tidak hanya menjadikan Yohanes sebagai seorang saksi, tetapi membuat dirinya makin mengenal siapakah Yesus itu. Bagi Yohanes, Yesus adalah Sang Firman (1-3) dan Terang (4-9, 12). Yohanes memberi kesaksian bahwa Firman yang menjadi manusia, ada sebelum dia dijadikan. Yohanes datang untuk memberi kesaksian tentang terang itu.
Satu-satunya yang membuat Yohanes tampil sebagai figur besar adalah kesaksiannya akan Sang Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang. Sang Terang sudah datang ke dalam dunia. Dia adalah Yesus Kristus, Allah yang telah menjadi manusia. Kedatangan Kristus, Sang Terang, memberikan pengharapan baru kepada manusia karena di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya, namun banyak orang yang menolak-Nya. Dia datang kepada milik kepunyaan-Nya, namun orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.
Kedatangan Kristus memberikan pengharapan baru karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia (Yoh. 1:14-18). Hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Jadi kita diselamatkan bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus yang kita terima dengan iman (Ef. 2:8-9). Di dalam Kristus kita memiliki pengharapan baru, sebab kita yang telah menerima kasih karunia Allah akan terus hidup di dalam kepenuhan kasih karunia-Nya.
Kebersamaan dan kedekatan Yohanes dengan Yesus memberikan banyak pengalaman rohani yang berkualitas. Pengalaman itu membuat Yohanes mengenal dan memahami identitas Yesus. Pengenalan yang berkualitas inilah juga yang seharusnya kita miliki supaya kita mampu dan siap sedia menjadi saksi bagi kebenaran-Nya, walaupun kita harus berhadapan dengan penolakan. Di sini Yohanes memberikan teladan yang berkualitas tentang pengenalan yang sejati akan Kristus. Menjadi pertanyaan bagi kita, sungguhkah kita mengenal Yesus yang kita imani?
Beberapa hari ini kita telah merayakan hari kedatangan Yesus kedunia, sungguhkah Ia lahir juga dalam hati kita, di dalam keluarga kita sehingga kita merasakan sukacita Natal dalam hidup dan keluarga kita. Kini kita sudah sampai pada penghujung tahun. Kesempatan bagi kita untuk merefleksikan hidup kita. Apakah selama ini kita hidup sebagai anak-anak terang atau lebih suka hidup dalam kegelapan. Apakah kita lebih memikirkan perkara Tuhan atau perkara-perkara duniawi? Apakah kedekatan kita dengan Tuhan berkualitas atau kita mencari Tuhan saat kita membutuhkan saja? Satu hal yang pasti, kita tidak akan mengenal Kristus secara mendalam jika kita tidak pernah menganggap penting hal-hal yang berkaitan denganNya dan memberikan sepenuhnya hati kita kepada-Nya. Maka dipenghujung tahun ini mari kita membangun niat untuk tahun baru yang akan datang kita membangun kedekatan yang berkualitas denganNya sehingga melalui kita. banyak orang menyaksikan dan marasakan kebaikan-Nya. Tuhan memberkati.
Ещё видео!