Ilustrasi Perang dunia 2 di Papua
Pulau Papua merupakan pulau yang paling hebat diperebutkan antara sekutu (amerika) dan poros (jepang) di PD 2 dimana Jepang baru secara resmi menyerah pada September 1945, sebulan setelah pengumuman resmi penyerahan Jepang kepada Sekutu.
April 1942
Invasi Jepang ke Papua pada berjalan mulus kurang dari sebulan menyapu dari fakfak sampai jayapura dikarenakan penjagaan Belanda di Papua lemah diakibatkan kurangnya pos pertahanan di Papua serta kekuatan utama Kolonial Belanda dipusatkan di kalimantan, Sumatra dan Jawa untuk menjaga pusat ekonomi kolonial Belanda.Belanda menganggap posisi Papua tidak penting namun Jepang menganggap Papua sebagai batu loncatan untuk menyerang Australia.Setelah diduduki Jepang, Manokwari menjadi pusat pertahanan Jepang di bagian barat Papua, sedangkan Jayapura menjadi penghubung antara kekutan jepang di barat dan timur (papua nugini).
1942-1944
Jepang mempererat posisinya di Papua dan menghilangkan administrasi Kolonial Belanda di Papua. Karena populasi penduduk papua sedikit, Jepang menggunakan tenaga tawanan perang (tentara Belanda) sebagai tenaga cuma-cuma untuk pembuatan pertahanan (gua-gua dan bunker).Jepang juga melakukan pelanggaran protokol tawanan perang terhadap pasukan Belanda yang tertangkap.Disisi lain pasukan sekutu (Amerika & Australia) mulai mengepung posisi jepang di Papua Nugini.
27 April 1944
Pasukan Amerika berhasil merebut posisi Jepang di Jayapura dan Bandara Hollandia (Sentani). Meskipun Jayapura dijaga 11.000 tentara infantri Jepang namun sebagian besar merupakan pasukan pendukung sehingga dapat dilumpuhkan dengan mudah oleh pemboman udara dan pasukan marinir Amerika Serikat.
27 Mei 1944
Amerika melakukan Invasi ke pulau Biak yang menjaga tanjung Cendrawasih. Pertempuran ini adalah pertempuran terberat yang dihadapai pasukan Amerika pimpinan Jendral Douglas McArthur.Laporan Intelejen Amerika juga meremehkan posisi Jepang di Biak yang ditaksir 4000 ornag, padahal sebenarnya dijaga 11.000 pasukan Jepang dibawah pimpinan Kolonel Naoyuki Kuzume.Selain itu Jepang telah mempersiapkan pertahanan di gua-gua di bukit-bukit di Biak beserta jalur suplainya.Setelah melakukan perlawanan minimal di Pantai, Pasukan Amerika merasa sudah menguasai Biak pada 28 Mei 1944.Namun ternyata pasukan jepang membiarkan pasukan Amerika masuk untuk dijebak dalam tembakan dari bukit-bukit di pulau Biak.
Pertempuran di Biak jauh melebihi perkiraan Amerika, hingga bulan Juni posisi Jepang di Biak masih cukup kuat. Terpaksa Amerika meminta bantuan dari pasukan yang ditempatakn untuk menjaga Jayapura. Disisi Lain bantuan Jepang ke pulau Biak juga terus dilakukan, meskipun banyak yang berhasil disergap pesawat Amerika hingga hanya sebagian kecil yang berhasil sampai ke pulau. Pada 22 Juni 1944 pasukan Amerika berhasil mengamankan bandara Mokmer (sekarang Frans Kaisiepo), dan berlanjut memburu jepang secara perlahan dari gua ke gua. Pertempuran di Biak cukup memakan korban di pihak Amerika Serikat, hampir 500 pasukan amerika meninggal dan 2500 luka-luka sedangkan di sisi jepang 6000 orang meninggal sedangkan 450 orang berhasil ditawan.
2 Juli 1944
Pasukan amerika bergerak ke Pulau Numfor untuk memotong suplai Jepang ke pulau Biak. Bombardir pesawat pada awal pertempuran cukup efektif melemahkan pertahanan Jepang sehingga bandara di numfor dapat diambil alih secara cepat. Pasukan Jepang menyerang pasukan Amerika yang mendarat pada 6 Juli 1944, namun secara cepat dapat dipatahkan oleh pasukan Amerika. Setelah sisi utara aman, pasukan utama Amerika pimpinan McArthur kemudian bergerak ke Sausapor dekat Manokwari kemudian ke Morotai, Maluku. Sedangkan pertempuran dengan sisa pasukan Jepang sebagian besar diserahkan ke pasukan Australia. Pertempuran skala kecil terus berlanjut antara pasukan Australia dan Amerika dengan pasukan Jepang.Banyak pasukan Jepang di Papua melakukan praktek kanibalisme karena terputus suplai makanan dari pusat. Mereka memakan mayat pasukan musuh yang berhasil dibunuh, penduduk lokal bahkan mayat sesama pasukan Jepang.
September 1945
Pasukan Jepang di Papua pimpinan Jendral Hatazo Adachi secara resmi menyerah kepada sekutu di papua pada september 1945 dengan sisa pasukan 13.500 dari total pasukan awal 100.000. Sedangkan korban total disisi pasukan sekutu (Amerika, Australia, Inggris & Belanda) sekitar 2000 meninggal dan 8000 terluka. Setelah Jepang Menyerah, Hindia Belanda dari sumatra hingga Papua di bawah pengawasan pihak Sekutu (inggris, Amerika & Australia).
Negeri Belanda yang berhasil dibebaskan dari penjajahan Nazi German pada Mei 1945 oleh pasukan Kanada, Inggris serta Amerika Serikat menerima bantuan dana hibah Marshall Plan dari Amerika Serikat untuk memulihkan kondisi ekonomi dan infrastruktur yang porak poranda akibat penjajahan Jerman dan Perang. Namun dana tersebut sebagian besar digunakan untuk membiayai pendudukan kembali Hindia Belanda pada 1946. Tindakan Belanda menuai protes keras dari Amerika Serikat.
Perang Dunia 2 di Papua
Теги
Pulau PapuaPerang Dunia ke-2NKRIRepublik IndonesiaIndonesian War of IndependencePerang Kemerdekaan IndonesiaDirgahayu Republik IndonesiaHUT Kemerdekaan RIThe PacificBattle of MidwayBattle of PelileuCall of DutyYamatoWindtalkersSaipanPapua IndonesiaVisit IndonesiaBiak NumforLetters From Iwo JimaTora! Tora! Tora!The Bridge on the River Kwaithe Thin Red LineUnbroken