Tak ada yang salah ketika mendengar nama Bosscha, ingatan langsung tertuju pada sebuah tempat peneropongan bintang di kawasan Lembang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Namun di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, pemilik nama lengkap Karel Albert Rudolf Bosscha punya banyak jejak yang sayang untuk dilupakan.
Bosscha adalah sosok pemuda 22 tahun ketika tiba di Hindia Belanda. Pada 1887, mulanya dia bekerja untuk pamannya, Edward Julius Kerkhoven, di Sukabumi, Jawa Barat.
Hanya butuh waktu kurang dari sembilan tahun, pria kelahiran Gravenhage, 15 Mei 1865 itu mendirikan Perkebunan Teh Malabar. Menjabat sebagai administrator selama 32 tahun, pria berjuluk Raja Teh Priangan ini sukses mendirikan dua pabrik teh yang menjadikan hasil perkebunannya mampu bersaing di luar negeri.
Sesuai dengan permintaan sendiri, Bosscha dimakamkan di tengah kebun dan dikelilingi dengan hutan kecil. Sekeliling makam terdapat sejumlah pohon besar berumur tua. Sedangkan di bagian depan makam terdapat prasasti tanda jasa Bosscha semasa hidupnya.
Ещё видео!