Pengakuan Pendekar Debus Usai Insiden Berdarah di Sukabumi
Rudy Januar Susafha (44) membuat pengakuan usai bikin geger gegara aksi debusnya melukai kaki sendiri di Sukabumi. Akibat aksinya, kaki Rudy mengeluarkan darah akibat golok.
Diketahui, dalam rekaman video berdurasi 48 detik, Rudy yang menggunakan pakaian berpakaian serba hitam dan ikat kepala membawa golok untuk unjuk bakat. Sebelum mengenai tubuhnya, dia mencoba menguji ketajaman golok itu dengan menebaskan ke batang daun pisang.
Atraksi berlanjut dengan menebaskan golok ke lengannya. Terlihat tak ada luka di lengannya itu, namun ketika ditebaskan ke bagian kaki kanan tiba-tiba pemain debus itu menghentikan aksinya. Dia juga langsung menutupi kaki yang terluka dengan tangan dan langsung mundur ke belakang.
Dia mengatakan, kondisinya saat ini sudah sehat dan lukanya pun sudah sembuh. Bahkan di hari yang sama usai beraksi, ia sudah biasa lagi.
"Atos sehat abdina kamari mah biasa upami debus mah kitu tapi harita keneh oge tos biasa deui (saya sudah sehat, kemarin biasa kalau debus seperti itu tapi saat itu juga sudah biasa lagi," kata Rudy saat dihubungi detikJabar, Minggu (29/1/2023).
Rudy mangatakan, sudah bergelut di dunia debus sejak tahun 2000. Selain sebagai pelakon seni debus, dia juga mendirikan Paguyuban Seni dan Budaya Satria Sunda Sakti Sukabumi. Sudah 23 tahun ini, ia menganggap biasa dengan adanya luka atau kecelakaan saat pentas berlangsung.
"Hal biasa dalam debus berdarah malah sengaja dikeluarkan dan dengan doa setelah selesai, dilipurkan (disembuhkan) lagi lukanya. Setiap kegiatan misal seperti berdarah apapun biasa karena di situlah seni dari debus," ujarnya.
Menurutnya, adu kekuatan atau kekebalan dalam tubuh tak terlepas dari kekuatan yang Maha Hakiki. Dia juga mengatakan, pertunjukan debus ini diadakan semata-mata untuk melestarikan budaya Sunda yang diturunkan secara turun-temurun.
"Semua kembali kepada sang pencipta kekuatan Yang Hakiki milik Allah SWT. Suatu permainan debus hanya sebagai seni dan budaya yang perlu kita lestarikan karena mengandung filosofi yang cukup dalam, kenapa orang tua dulu seni tersebut terus dilestarikan? Agar kita tahu akan sejarah," tutupnya.
Ещё видео!