Catherine Pandjaitan adalah anak sulung dari Jenderal Anumerta D. I. Pandjaitan.
Ini adalah kesaksian Catherine, 2016 lalu dalam simposium nasional membedah peristiwa 1965 dengan pendekatan kesejarahan.
Testimoni dari Catherine ini menjadi menarik karena dia mengajak berdamai kepada semua (termasuk pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas apa yang terjadi dengan ayahnya).
Catherine seperti menjadi cerminan yang ingin berpikir jernih. Bahwa anak bangsa sudah bosan dengan isu tahunan ini yang biasanya digunakan untuk kepentingan beberapa gelintir elite.
Catherine ingin mengajak bergandengan tangan menuju Indonesia yang lebih baik.
#CatherinePandjaitan #Sejarah65 #MariBerdamai
Video Terkait:
Prof. Dr. Todung Mulya Lubis Menyikapi Peristiwa '65: Dari Soal Hukum, Harapan, dan Memaafkan
[ Ссылка ]
Prof. Asvi Warman Adam: Sejarah Peristiwa '65, Tjakrabirawa, Pulau Buru & Soekarno Sebagai Korban
[ Ссылка ]
Prof. Ariel Heryanto Menjelaskan dengan Jernih Peristiwa '65 dan Tanggung Jawab Negara
[ Ссылка ]
Persahabatan Svetlana Njoto (Anak Njoto, Petinggi PKI) & Catherine Pandjaitan (Anak D.I.Pandjaitan)
[ Ссылка ]
Prof. Salim Said Menyikapi Peristiwa '65
[ Ссылка ]
Sukmawati Soekarnoputri Berkisah Tentang Letkol Untung, Soeharto, dan Peristiwa '65
[ Ссылка ]
Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan Tentang Operasi RPKAD Paska 30 September '65
[ Ссылка ]
Uraian Buya Syafii Maarif dalam Simposium Nasional Membedah Peristiwa '65
[ Ссылка ]
Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo Melihat Peristiwa '65 Dengan Jernih & Berani Berbeda
[ Ссылка ]
Sikap Luhut Tentang Peristiwa '65
[ Ссылка ]
Ilham Aidit (Putra D.N. Aidit) Buka Suara
[ Ссылка ]
Ещё видео!