Dalam al-Quran disebutkan bahwa "Allah yang Maha pengasih itu istawa atas 'Arsy" (QS. Thaha [20]: 5). Banyak terjemahan mengartikan kata "istawa" dalam ayat itu dengan "bersemayam." Padahal itu salah. Kabar baiknya adalah KBBI sudah mengoreksi arti dari kata istiwa itu. Maknanya bukan lagi duduk. Tapi menguasai. Dan memang itulah salah satu makna istiwa dalam bahasa Arab.
Dalam video ini saya berupaya untuk menguatkan penjelasan di atas dengan merujuk pada kitab al-Asma wa as-Shifat, yang ditulis oleh Imam Baihaqi, yang dikenal sebagai seorang ulama besar dalam Mazhab Ahlussunnah waljama'ah. Lagi-lagi saya ingin mengingatkan para pembaca, khususnya orang-orang awam, untuk tidak memahami al-Quran hanya dengan mengandalkan terjemahan.
Jika ditemukan ayat yang bisa disalahpahami, belajarlah untuk bertanya kepada ahlinya. Orang Arab sendiri tidak memaknai istiwa dengan duduk. Secara rasional mustahil Tuhan yang tidak bermula (qadim) bertempat pada sesuatu yang bermula (hadits). Dan secara tekstual juga tidak ada yang bilang Allah itu duduk. Itu hanya kesalahpahaman aja. Dan kita perlu meluruskan kesalahpahaman itu.
Simak video sebelumnya untuk lebih paham:
[ Ссылка ]
Ещё видео!