Indonesia menjadi salah satu pemilik hutan hujan tropis terluas di Bumi. Karenanya sejak lama Indonesia dikenal sebagai ‘paru-paru’ dunia. Hutan berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim.
Tapi bagi masyarakat adat di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku, hutan bukan hanya menjadi ‘paru-paru’. Bagi mereka hutan ibarat ibu kandung yang melahirkan dan menyusui. Mereka mendapatkan sagu, babi, rusa sebagai bahan pangan. Juga tumbuh-tumbuhan untuk obat. Kayu untuk membangun rumah dan membuat perahu.
Namun, tanah mereka mendapat ancaman dari perusahaan sawit yang masuk ke Tanah Papua dan Kepulauan Maluku, termasuk di Provinsi Papua Barat.
Simak cerita salah satu tokoh masyarakat adat di Papua tentang hutan tersebut. Dan dukung masyarakat adat dalam mengelola hutan di Tanah Papua serta Kepulauan Maluku.
#DefendingParadise #BeradatJagaHutan
Impact Video Finalist | SIMA 2023 [ Ссылка ]
Director: M. Fikri
Producer: Nefa Firman
Indonesia | 4 min
Languages: Indonesian, Moi language (local language)
Subtitles: English
Indonesia has the largest tropical rain forest on Earth. Therefore, Indonesia has long been known as the 'lungs' of the world. Forests has an important role in maintaining climate balance. But for indigenous peoples in Tanah Papua and the Maluku Islands, forests are not only as 'lungs'. For them, the forest is like a biological mother who gives birth, feed and care. It also provide food, water, woods, and medicine. However, the land is under threat from palm oil companies in Tanah Papua and the Maluku Islands, including the West Papua Province. Listen to the story of one of the indigenous leaders from Moi Kelim tribe, an indigenous peoples tribe from West Papua Province.
SUBSCRIBE EcoNusaTV: [ Ссылка ]
IKUTI KAMI DI:
Instagram: [ Ссылка ]
Tiktok: [ Ссылка ]
Twitter: [ Ссылка ]
Facebook: [ Ссылка ]
Website: [ Ссылка ]
Ещё видео!