Dor!
Kalian lagi apa sebelum nonton video aku?
_____________
((isi di sini))
Ah, andai kalian beneran bisa isi di sini dan kolom deskripsi bisa dijadiin ala-ala buku diary kita yah...
BTW
Semoga semua urusan kalian lancar yah~
-----
Kalian pernah dengar atau baca kalimat ini gak?
"No need for revenge. Just sit back and wait. Those who hurt you will eventually screw up themselves and if you are lucky enough, God will let you watch them."
Tau nggak?
Ternyata ini benar banget!
Soalnya baru-baru ini aku ngerasain itu.
Ah, andai aku tipe orang yang bisa cerita sedetail mungkin ke kalian -- tapi sayangnya gak bisa 😆✌️
Tapi gapapa! Mari kita tetap bertukar cerita~
Karena ini pelajaran yang sangat penting untuk pertumbuhan kita sebagai manusia.
((iya, ini juga untuk aku -- yang sedang belajar untuk menjadi sosok manusia))
Jadi begini ceritanya...
"Aaauuuuuu"
(dibaca dengan nada serigala)
Sekitar satu setengah tahun yang lalu, aku dekat dengan seseorang dan aku sangat mengagumi dia dengan segala kehebatannya dalam meniti karir.
Seiring berjalannya waktu, kami jadi dekat.
Ditambah ketika aku sedang ada di masa-masa menyakitkan.
Menyakitkan dalam arti orang-orang yang aku percaya justru sebenarnya mengkhianati dan berlaku curang.
Intinya ketika itu Tuhan sedang membereskan dan membersihkan circle yang aku punya.
Kalian percaya seleksi alam, kan?
Kira-kira itulah yang terjadi.
Dengan segala permasalahan yang ada, dia sangat membantu aku. Makanya aku sangat berterima kasih sekali~
Singkat cerita, ternyata Tuhan belum sepenuhnya selesai dengan proses seleksi alamnya itu.
Dia -- yang aku kagumi dan percaya -- justru melakukan hal yang sangat mencurigakan ke aku.
Nah. Untuk bagian ini, bisa aja aku salah paham. Salah menafsirkan keadaan dan informasi/fakta yang aku terima.
Jadi daripada aku berspekulasi dan berasumsi sendiri, lebih baik aku tanya langsung ke dia.
Aku kasih semua fakta dan informasi yang aku terima. Dan aku minta penjelasan sebagai teman.
Tapi respon dia malah di luar dugaan.
Dia malah gak terima dan menuduh aku melakukan fitnah.
😲?
😮?
😲?
Kira-kira kayak gitu muka aku ketika itu.
Tau nggak apa yang terjadi setelahnya?
Beberapa hari kemudian aku terima telepon dari pengacara dia.
Kemudian muka aku berubah kayak gini:
😕?
🤔?
😶?
🫠?
💭: Lalu respon Kak Ia' ketika itu gimana?
👽: Ya bingung lah. Bingung dan geleng-geleng kepala.
Menurut aku, masalah pertemanan -- apalagi ketika kita berusaha untuk gak negative thinking dan minta penjelasan dari fakta-fakta yang ada -- gak perlu lah bawa-bawa pengacara atau hukum.
Atau mungkin manusia emang gitu kali yah?
Ah gak lah! Aku percaya gak semua manusia kayak gitu sih.
Kemudian pengacaranya dengan rasa gak enak hati - karena sadar permintaan kliennya gak masuk akal - minta aku untuk minta maaf.
💭: Terus Kak Ia' minta maaf??
👽: Iya lah. Ketika itu aku sadar sedang berhadapan dengan siapa. Orang yang gak pernah mau terlihat 'cacat' dan salah. Gak ada gunanya habisin emosi untuk hal ini.
Akhirnya aku chat dia dan minta maaf.
Gapapa minta maaf.
Toh gak ada ruginya juga.
Apa yang aku bisa lakukan setelah minta maaf?
1. Cukup tau.
2. Menghindari dan menjaga diriku untuk gak berurusan dengan orang seperti itu.
Kemudian aku cerita ke inner circle -- yang lulus
ujian dari Tuhan -- tentang apa yang terjadi.
Dan respon mereka, "Gapapa. Kita liatin aja orang seperti itu akan bertahan sejauh apa."
------
1.5 tahun kemudian...
Kemarin.
Aku dapat update-an dari teman.
Ternyata orang itu sedang mengalami kesulitan -- tentu saja akibat dari tindakannya sendiri.
Tapi sayangnya, dia masih melakukan hal yang sama.
Tidak ada perubahan.
Apa gak capek untuk selalu terlihat sempurna?
Apa gak capek untuk selalu membela diri dan menganggap diri gak pernah salah?
Bukankah menjalani kehidupan seperti itu sangat melelahkan?
------
Pesan aku untuk kita semua -- iya, untuk aku dan kalian.
Ada kalanya kita sebagai manusia, harus punya rasa hormat dan hati nurani terhadap sesama.
Semoga kita gak mudah digelapkan mata dan hatinya hanya untuk mengejar perkara duniawi dan kesenangan semata.
Seandainya di antara kita lagi ada di jalan yang 'salah':
Please, jangan tinggi hati dan batu ketika ada yang kasih masukan dan teguran.
Toh mengaku salah dan meminta maaf gak akan menurunkan derajat kita sebagai manusia.
Lagipula kalimat "Maaf, aku berbuat salah." adalah hal normal di dunia permanusiaan.
Bukankah begitu?
Aku kadang suka heran sama manusia.
Haruskah aku kembali jadi alien?
Atau aku jadi zombie aja lah.
"Errrhh" 🧟♀️
(dibaca dengan nada zombie)
xoxo,
RSW
Ещё видео!