KOMPAS.TV - Kasus penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Kompol Anumerta Ryanto Ulil, menjadi duka mendalam bagi institusi Polri.
Seorang perwira yang tengah menjalankan tugas menindak tambang ilegal justru tewas di tangan rekannya sendiri.
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono, membenarkan bahwa korban, bersama jajaran Reskrim Polres Solok Selatan, aktif melakukan penangkapan terhadap tambang ilegal.
Namun, pelaku, AKP Dadang Iskandar, tidak menyukai tindakan tersebut. Penembakan dari jarak dekat terhadap korban terjadi di halaman parkir Mapolres Solok Selatan.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, meminta kepolisian mendalami dugaan motif penembakan yang berkaitan dengan aktivitas penertiban tambang ilegal.
Sementara itu, mantan Kabareskrim, Arief Sulistyanto, mendesak Polda Sumbar untuk memberikan sanksi tegas kepada pelaku atas tindakan brutalnya.
Polda Sumbar telah mengonfirmasi bahwa motif pelaku didasari ketidaksenangan terhadap penangkapan salah satu penambang ilegal yang diduga memiliki hubungan dekat dengan pelaku. Saat ini, AKP Dadang Iskandar telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan, sementara penyelidikan terkait tambang ilegal yang menjadi latar belakang kasus ini terus dilakukan.
#polisi #tambangilegal
Baca Juga Ungkapan Maruarar soal Anies Bangunkan 'Macan Tidur', Begini Penjelasan Ahli | SERIAL PILKADA di [ Ссылка ]
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!