JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden AS Donald Trump mengancam Iran, di mana pihaknya sudah mengidentifikasi 52 target, dan bakal menyerangnya "dengan sangat cepat" jika diserang.
Hal itu terjadi setelah komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, tewas diserang oleh drone AS Jumat (3/1/2020).
Dilansir BBC Sabtu (4/1/2020), Teheran sudah berjanji akan melakukan balas dendam atas kematian jenderal yang sangat berpengaruh di Iran itu.
Dalam kicauannya di Twitter, Trump menuturkan bahwa Teheran sudah menyatakan bakal mengincar sejumlah aset AS di Timur Tengah. Presiden dari Partai Republik itu berargumen, Soleimani sudah membunuh dan melukai warganya selama bertahun-tahun.
Hingga saat ini, ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meruncing. Hubungan antara Iran dan Amerika Serikat kian memanas pasca-tewasnya Panglima Tertinggi Militer Iran, Qasem Soleimani.
Sebelumnya, dikutip dari Tribunnews.com, pemerintah Iran menawarkan hadiah 80 juta dolar Amerika (Rp1,1 triliun) untuk kepala Donald Trump. Pengumuman yang mengerikan itu disampaikan dalam siaran langsung sebuah televisi, ketika jutaan orang Iran turun ke jalan untuk menghadiri pemakaman Soleimani.
Jenderal Qasem Soleimani tewas pada Jumat (3/1/2020) dini hari waktu setempat di Bandara Internasional Baghdad, Irak karena serangan Amerika Serikat. Terkait hal itu, siaran resmi pemerintah Iran mengatakan hadiah puluhan juta dolar akan diberikan kepada siapapun yang membunuh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Nominal tersebut didapat dari sumbangan setiap warga Iran.
#DonaldTrump #iRAN #QasemSoleimani
Ещё видео!