BEGINI TAHAPAN PROSES PEMBUATAN MINYAK GORENG KELAPA SAWIT DAN CPO | PALM OIL PRODUCTION PROCESS
Minyak kelapa sawit merupakan salah satu bahan baku di dunia yang memiliki banyak kegunaan, dapat ditemui di shampoo, pasta gigi sampai dengan kue dan krimer kopi.
Namun, bagaimana minyak kelapa sawit dibuat ?
Simak video berikut untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan minyak kelapa sawit hingga ke tangan anda.
Mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk merupakan industri yang berkembang di Indonesia. Salah satu produk yang dihasilkan dari proses olahan minyak mentah adalah minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Minyak kelapa sawit termasuk sebagai komoditas andalan Indonesia yang diminati dunia. CPO asal Indonesia kerap digunakan sebagai bahan baku berbagai produk turunan.
Selain minyak goreng, minyak kelapa sawit juga dijadikan bahan baku untuk shampoo, pasta gigi, mentaga, hingga krimmer kopi.
Nah, kali ini kita akan membahas bagaimana proses kelapa sawit diolah sampai menjadi minyak goreng.
TAHAP PENGOLAHAN MINYAK MENTAH
1. Sterilisasi
Buah kelapa sawit biasa disebut sebagai Tandan Buah Segar (TBS). TBS yang sudah siap panen diketahui dari warnanya yang merah cerah. Selain itu, TBS yang siap dipanen biasanya terlihat dari butiran buah yang jatuh ke tanah. Buah yang jatuh tersebut menandakan bahwa TBS telah matang.
TBS yang dipanen kemudian akan dikumpulkan dan diangkut menggunakan truk. TBS tersebut kemudian akan dimasukkan ke ruang khusus guna disterilkan melalui proses penguapan. Pada proses ini, TBS akan diuapi dengan uap bersuhu tinggi agar terlepas dari tandannya. Proses penguapan ini juga dilakukan untuk mematikan enzim atau parasite tertentu yang dapat menyebabkan pembusukan TBS.
2. Pemisahan
Tahapan kedua yang akan di lalui oleh TBS adalah proses pemisahan.
Setelah proses perebusan selesai, kelapa sawit akan di pindahkan ke thresher
atau alat pemotong. Pada kelapa sawit, thresher atau mesin perontok ini berfungsi sebagai pemisah antara brondolan dan tandan. Nantinya setelah proses pemisahan tersebut, tandan buah segar akan dipindahkan menggunakan hosting crane yang dapat mengangkat kelapa sawit
hingga 5 ton.
3. Pelumatan
Pada tahap pelumatan, brondolan yang sudah terlepas dari tandan akan keluar dari
thresher dan jatuh ke conveyor. Setelah jatuh, brondolan atau buah sawit akan dipindahkan ke digester. Digester adalah alat untuk melumat buah kelapa sawit. Mesin digester berbentuk tangki silinder tegak yang sudah tersedia pisau-pisau pengaduk
4. Pengepresan
Setelah buah kelapa sawit mengalami proses pelumatan, buah sawit akan dipindah ke screw press. Hal ini bertujuan agar mesin bisa segera memeras hingga menghasilkan minyak atau crude oil. Hasil dari crude oil akan mengarah ke tempat tujuan akhir yaitu sand trap tank.
5. Pemurnian
Buah sawit yang telah melalui proses pengepresan biasanya masih mengandung banyak kotoran dari buah sawit itu sendiri. Oleh sebab itu, proses pemurnian berguna agar minyak terkumpul bersih dan memenuhi standar pasar.
CPO yang sudah jernih akan dialirkan ke pabrik pengolahan untuk diproses menjadi berbagai produk turunan, seperti minyak goreng, krim dan margarin, oleokimia atau bahan baku pembuatan deterjen dan pelumas, biodiesel atau bahan bakar pengganti solar, hingga asam laurat yang digunakan sebagai bahan pembuat kosmetik dan sabun.
Produksi Minyak Sawit yang Berkelanjutan
Proses minyak mentah menjadi produk jadi itu masih menyisakan cake atau Bungkil Inti Sawit (BIS). BIS yang tertinggal di mesin pemerasan tersebut akan diolah menggunakan mesin depericarper untuk memisahkan serat mesocarp dari bijinya.
Serat mesocarp yang sudah dipisahkan tersebut diguanakan kembali sebagai biofuel atau bahan bakar ramah lingkungan.
Bahan bakar ini digunakan untuk menyalakan boiler di pabrik pengolah kelapa sawit. Boiler adalah alat penghasil uap yang digunakan untuk menggerakkan turbin yang memberi daya listrik pada pabrik.
Sementara biji yang terpisah dari serat juga masih bisa digunakan. Biji atau kernel ini kemudian dipecahkan dan dipisah dari cangkangnya. Cangkang yang terpisah itu kemudian digunakan sebagai bahan bakar hayati, sementara kernel akan dihancurkan untuk membuat minyak inti sawit (PKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).
PKO yang masih mentah akan dimurnikan sebelum digunakan sebagia bahan baku makanan. PKO kerap digunakan sebagai bahan membuat krim non-susu dan produk es krim. Sementara sisa produksi PKO tersebut akan menghasilkan PKE yang bisa digunakan untuk membuat pakan ternak.
Ещё видео!