Kawasan Prawirotaman Yogyakarta Timestamp : September 25, 2022 5:00 PM
Prawirotaman mulai terkenal sejak abad ke-19, saat itu seorang bangsawan keraton yang bernama Prawirotomo menerima hadiah dari Keraton Yogyakarta berupa sepetak tanah. Sejak saat itu daerah tersebut dinamakan sebagai Prawirotaman. Prawirotomo merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata prawiro dan tama. prawiro berarti prajurit, berani, dan perwira, sedangkan tama berarti ahli atau pandai. Pada masa perjuangan menjadi markas laskar para pejuang, dan selanjutnya setelah masa pra kemerdekaan kampung ini menjadi pusat industri batik cap yang di kelola oleh keturunan Prawirotomo.
Mulai tahun 70-an industri batik mulai meredup sehingga para keturunan Prawirotomo menghentikan usaha batik dan berganti menjadi penyedia jasa penginapan dan selanjutnya kampung Prawirotaman dikenal sebagai kampung turis. Kebanyakan rumah-rumah penginapan di kampung tersebut masih dikelola oleh keturunan Prawirotomo walupun ada sebagian yang sudah berpindah tangan. Mangunprawiro, Suroprawiro dan Werdoyoprawiro merupakan tiga keluarga besar keturunan Prawirotomo.
Prawirotaman I atau lebih dikenal denga Prawirotaman merupakan daerah yang paling terkenal dibandingkan dengan Prawirotaman II dan III. Prawirotaman II dan III lebih dikenal dengan jalan Gerilya yang terletak berbatasan dengan pasar prawirotaman. Kawasan ini menurut cerita dahulu merupakan markas Prajurit Hantu Maut ( laskar jaman perjuangan kemerdekaan Indonesia ). Anda bisa menemukan sebuah batu tulis di salah satu sudut jalan tersebut yang dibuat bertujuan untuk mengenang dan memperingati perjuangan pasukan tersebut.
-----
Prawirotaman became famous since the 19th century, when a royal nobleman named Prawirotomo received a gift from the Yogyakarta Palace in the form of a piece of land. Since then the area has been named as Prawirotaman. Prawirotomo is a combination of two words, namely prawiro and tama. prawiro means soldier, brave and officer, while tama means expert or clever. During the struggle it became the headquarters of the paramilitary fighters, and later after the pre-independence period this village became the center of the printed batik industry managed by Prawirotomo's descendants.
Beginning in the 70s the batik industry began to fade so that Prawirotomo's descendants stopped the batik business and changed to providing lodging services and then Prawirotaman village became known as a tourist village. Most of the guest houses in the village are still managed by Prawirotomo's descendants, although some have changed hands. Mangunprawiro, Suroprawiro and Werdoyoprawiro are three major families of Prawirotomo descent.
Prawirotaman I or better known as Prawirotaman is the most famous area compared to Prawirotaman II and III. Prawirotaman II and III are better known as Jalan Gerilya which is located adjacent to the Prawirotaman market. According to the story, this area used to be the headquarters of the Death Ghost Warriors (warriors from the time of the struggle for Indonesian independence). You can find a slate on one of the street corners which was made for the purpose of remembering and commemorating the struggle of these troops.
Executive Producer
Yusron Fuadi Munandar Aji Anindita Suryarasmi Eka Noviandi
Co-Producer
Alifia Luthfi
Saka Gilap Asa
Cinematographer
Varadiva Puja Ankita Sembiring
Crew
Bernandito Lambang
Karunia Dini Fadillah
Rayhantama Haidar Rasyad Ramadhan
Editor
Dede Putra Firmansyah
about Jalan Kaki
Meaning “On Foot” in Bahasa Indonesia. We are a bunch of hyper active Yogyakarta-based young film maker who wanna capture the moment in times of specific place for generation to come, or those who also simply likes travelling and enjoy diversity. All footages are shot in CinemaDNG raw format for best possible dynamic range and color presentation. So, no, we’re not using a f******g action cam. Enjoy !!!!
Gear used :
Camera :BMPCC 4K + Samyang 14mm + Metabones Speedbooster
Audio : H4N + Roland CS-10EM Binaural Microphone
Editing n Grading : Da Vinci Resolve
Stabilizer : DJI Ronin S
Copyright @Akasacara Film
Visit www.akasacara.com for footage licensing, available in prores/dnxhr and original CinemaDNG
Ещё видео!