Saat berusia 16 tahun Sadio Mane pernah kabur dari rumah, karena keluarganya melarang untuk bermain sepakbola.
bermain sepak bola saja sudah menjadi kemewahan tersendiri, apalagi jadi pesepak bola profesional. Mimpi Mane tampak begitu jauh dan tidak terjangkau.
Mereka lebih ingin melihat Mane belajar yang rajin, lalu di kemudian hari menjadi seorang guru.
Mane meninggalkan rumahnya di Kota Sedhiou menuju Ibu Kota Dakar untuk bergabung dengan akademi sepak bola Generation Foot. mane tak bilang-bilang ke siapa pun, kecuali seorang sahabatnya
“Saat matahari terbenam, aku menyembunyikan tas olahraga beserta barang-barangku di balik rerumputan tinggi depan rumahku, agar tidak ada yang tahu kalau aku mau pergi,” kisahnya kepada France Football.
Keluarganya tidak ingin Mane putus sekolah. Dengan segala cara, mereka berusaha menemukannya. Pada akhirnya sahabat Mane memberitahu keberadaannya, karena terus ditekan!
“Saya hanya tinggal sekolah satu tahun lagi dan mereka pun menghormati keputusan saya. Setelah lulus, mereka lalu mencarikan tempat tinggal untuk saya,” dilansir LiverpoolEcho
Perjalanan Sadio Mane menjadi seorang pesepak bola jelas begitu panjang dan berliku. Namun jika melihat pencapaiannya saat ini, pengorbanan yang ia lakukan bahkan sampai harus minggat dari rumah pun terasa begitu berarti.
Mane pun membuktikan talentanya di klub yang pernah dibelanya. Hingga pada akhirnya ia menjadi salah satu pesepak bola tersukses di eropa.
Kesuksesan Mane merupakan kabar gembira bagi desa aslinya. Sebagian besar gaji Mane dihabiskan untuk membangun desa dan membikin bangga keluarganya
Setelah keluar dari akademi, Mane bergabung dengan FC Metz di Liga Perancis (2011-2012), lalu melanjutkan karier bersama Red Bull Salzburg di Austria (2012-2014). Pada musim panas 2014, Mane direkrut Southampton (2014-2016).
Ещё видео!