TRIBUN-VIDEO.COM - Magnet ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur ternyata mampu menarik pengembang-pengembang besar nasional untuk menanamkan investasi.
Namun begitu, para pengembang ternyata cukup berhati-hati dalam membeli tanah di lokasi ibu kota negara (IKN) Nusantara yakni di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sejak ditetapkannya lokasi IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, pada 2019 lalu, sejatinya sudah banyak orang dari luar daerah yang mencoba membeli lahan di sana.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Kaltim Bagus Susetyo, Selasa (1/2/2022).
Kebanyakan pengembang-pengembang ini mencari area luas untuk disulap jadi kawasan perumahan.
Saat ini, para pengembang hanya memiliki lahan dan mengembangkan properti di dua kota di Kaltim yakni Balikpapan dan Samarinda.
Meski tak berada di lokasi IKN Nusantara, kata Bagus, jarak Balikpapan dan Samarinda dengan Sepaku bisa ditempuh hanya 1 jam menggunakan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
Dengan begitu, para pengembang belum dapat berspekulasi seperti apa harga hunian yang ideal di pasar IKN Nusantara.
Lalu, mengapa pengembang belum berani membeli lahan di lokasi IKN?
Bagus menjelaskan, pengembangan IKN Nusantara utamanya diperuntukkan untuk membangun istana negara terlebih dahulu, kantor-kantor Pemerintahan, hunian para Aparatur Sipil Negara (ASN), dan selanjutnya rumah bagi masyarakat umum.
Oleh karena itu, hal yang paling memungkinkan adalah mengembangkan proyek properti di wilayah penyangga seperti Samarinda dan Balikpapan karena dinilai sudah mapan, terutama dari segi fasilitas.
Bagi para pengembang, hal utama yang diperhatikan adalah prospek pasarnya (market) terlebih dahulu.
Karena pengembang ingin memantau seperti apa perkembangan IKN Nusantara berangsur-angsur setiap tahunnya.
"Jadi bergerak dulu di IKN-nya, perkantoran, kementerian, hunian ASN, nah baru mengembangkan pada porsi yang ketiga ya (rumah bagi masyarakat umum)," tuturnya. (Tribun-Video.com/ Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengembang Masih "Wait and See" Beli Tanah di IKN Baru, Mengapa?", Klik untuk baca: [ Ссылка ]
Ещё видео!