Siapa yang belum mengenal ikan sapu-sapu? Ikan ini cukup populer di kalangan orang-orang yang hobi merawat ikan di akuarium. Ikan ini sesuai dengan namanya, sapu-sapu, sering dimanfaatkan untuk membantu menjaga kebersihan akuarium. Di sisi lain, dalam beberapa kasus, daging ikan sapu-sapu sering dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan makanan seperti siomay. Apakah aman? Simak ulasan fakta seputar ikan sapu-sapu.
Ikan sapu-sapu dapat ditemukan secara alami dalam perairan tawar dan payau, yang berasal dari sungai-sungai hutan Amazon di Amerika Selatan. Ikan ini masuk dalam famili Loricariidae. Ikan sapu-sapu dikenal dengan banyak nama, seperti suckermouth fish atau janitor fish. Dalam pasar global ikan sapu-sapu dikenal sebagai Plecostomus yang berarti ‘mulut terlipat’ atau sering disingkat sebagai plecos dan plecs.
Ikan sapu-sapu adalah hewan omnivora oportunistik, yang dapat memakan alga, tanaman, invertebrate, dan ikan kecil. Dalam Bahasa Inggris ikan ini sering disebut sebagai janitor fish karena kemampuan mereka dalam membersihkan akuarium dari ganggang dan kotoran yang menempel di dinding tangki. Mulutnya berada di bagian bawah kepala, berbentuk seperti cangkir hisap, sehingga memudahkan ikan sapu-sapu untuk menghisap dan memakan alga atau ganggang yang menempel di permukaan halus dan kasar. Pada beberapa jenis seperti spesies Hypostomus plecostomus, rancangan mulut dengan gigi yang runcing dapat mencubit dan membuat lubang pada kantong plastik.
Ikan sapu-sapu dianggap sebagai hewan yang sangat mudah beradaptasi. Mereka dapat beradaptasi di air tawar maupun payau. Kebanyakan ikan sapu-sapu yang hidup di sungai akan mengalami berbagai kondisi musim yang berbeda. Ikan sapu-sapu dapat bertahan hidup di sungai yang mengering. Mereka dapat bernapas melalui kulitnya, dan dapat menggeliat di sungai kering untuk mencari tempat yang lebih baik. Ikan sapu-sapu dapat hidup hingga 30 jam di luar air jika mereka menyimpan oksigen yang cukup di perut mereka. Di alam liar, ikan sapu-sapu membuat sebuah lubang di dasar sungai berlumpur, dan berkembang biak dengan meletakkan sekitar 300 telur mereka ke dalam lubang tersebut.
Kemampuan adaptasi yang tinggi membuat ikan sapu-sapu dapat bertahan rata-rata sekitar 10 hingga 15 tahun.
Belum banyak yang mengetahui bahwa ikan sapu-sapu tergolong dalam ikan invasif. Nelayan dan penggiat alam Florida sudah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa banyak perairan lokal yang dipenuhi dengan plecos invasif. Plecos invasif tersebut bersaing dengan spesies asli, mengikis garis pantai dengan lubang sarang mereka, dan bahkan mengganggu manatee yang terancam punah dengan menyerbu punggung manatee yang secara alami tertutup lumut.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2013 dalam Prosiding Royal Society B, perilaku invasif dengan populasi yang melimpah, dapat mengubah struktur dan fungsi ekosistem.
ADMIN IKAN IMUT
AZMI YUDIANTO
wa.me/6285728000074
Ещё видео!