TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko membeberkan, negara-negara Barat sebenarnya ingin melihat Ukraina mengalahkan Rusia.
Namun, Barat takut jika Presiden Rusia, Vladimir Putin mengerahkan senjata nuklinya.
Dikutip dari Tribunnews.com pada Sabtu (17/6/2023), Presiden Belarus, Alexander Lukashenko Barat sekarang ini hanya bisa menjatuhkan sanksi ke Rusia.
Selain itu, Barat juga menggelontorkan banyak senjata ke Ukraina.
"Saya telah bertemu dengan orang-orang yang memainkan peran penting dalam hal ini, yang membuat keputusan radikal, drastis, dan final jika terjadi 'jika'," kata Lukashenko dalam wawancara dengan acara bincang-bincang 60 Menit di televisi Rossiya-1 dikutip oleh kantor berita TASS.
Kepala Negara menerangkan, Barat takut menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Kendati begitu, Lukashenko juga tidak ingin hal-hal seperti itu terjadi.
Hal ini karena perang nuklir dapat berdampak pada bencana global.
"Kami juga tidak mencari itu, dan kami juga takut. Karena ini, kata para ahli, dapat menyebabkan bencana global, dan planet ini dapat terdeorbit, jika semua senjata ini meledak," tegasnya.
Menurutnya, Rusia dapat menggunakan nuklir jika musuh menginvasi wilayahnya.
Selain itu, nuklir digunakan Rusia jika ada tindakan agresi mengancam keberadaan negara.
Ia mendesak pembicaraan selama ada kesempatan bagi mereka.
Tetapi Barat telah melarang Ukraina terlibat dalam apa pun.
"Saya yakin dan saya memiliki informasi yang baik bahwa mayoritas di Ukraina, termasuk militer yang telah berperang dan terbunuh di sana, ingin menghentikan perang ini sekarang," kata pemimpin Belarusia itu.
Lantas, Presiden Belarus menyindir Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sebagai pahlawan yang berkeliling dunia.
"Tapi kemudian ada pejabat tingkat tinggi yang dipimpin oleh [Presiden Ukraina] Volodymyr Zelensky. Dia adalah 'pahlawan' sekarang, berkeliling dunia. Dia dicium, dipeluk dan semua itu. Saya pikir dia lebih pintar, " keluh Lukashenko.
Di sisi lain, Negara-negara Barat tidak akan mengirim tentara mereka untuk melawan Rusia atas nama Ukraina.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Staf Militer Uni Eropa Laksamana Madya Herve Blejean pada Rabu lalu.
"Mengirim pasukan darat ke Ukraina berarti menjadi pihak dalam perang, berperang dengan Rusia, dan tidak ada yang menginginkan itu, baik Uni Eropa, maupun NATO," kata Blejean kepada saluran TV Prancis LCI.
Ia menambahkan, pihaknya tidak berperang dengan Rusia.
Barat hanya mendukung negara yang diserang oleh Rusia.
Blejean menyebut bahwa serangan Ukraina yang sedang berlangsung bukanlah akhir dari perang.
Pernyataan laksamana Prancis itu muncul setelah mantan sekretaris jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen menyarankan agar masing-masing anggota, seperti Polandia dan negara-negara Baltik, pada akhirnya dapat memutuskan untuk mengerahkan tentara ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba, mengatakan pekan lalu bahwa tidak akan ada pasukan asing di lapangan sebelum berakhirnya konflik bersenjata dengan Rusia.
Relawan dari beberapa negara NATO sudah bertempur di pihak Kiev.
Termasuk warga negara Polandia yang terlibat dalam serangan bersenjata ke Wilayah Belgorod Rusia awal bulan ini.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lukashenko: Barat Ingin Rusia Kalah Tapi Takut Perang Nuklir Terjadi, [ Ссылка ].
Editor: Hendra Gunawan
HOST: BIMA MAULANA
VP: SALIM MAULA
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews #politik
Ещё видео!