TRIBUNTRAVEL.COM - Viral di media sosial, video yang menampilkan aksi pemandu wisata yang memarahi petugas salah satu money changer di Bali.
Peristiwa itu bermula saat seorang turis asing menukarkan mata uang euro ke dalam bentuk uang rupiah dan tidak mendapatkan jumlah yang sepadan.
Kejadian tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @oneaperture pada Sabtu, 5 Oktober 2019.
Dalam video yang berdurasi 1 menit 22 detik tersebut, tampak seorang turis bule didampingi seorang pemandu wisata mendatangi sebuah money changer untuk meminta kembali uang yang telah ditukarkan sebelumnya.
Pemandu wisata yang mengenakan kaos merah tersebut meminta agar petugas money changer mengembalikan uang turis bule sebesar 300 euro (sekitar 4,6 juta).
Namun, bukannya langsung memberikan, petugas money changer justru berbelit-belit dan membuat si pemandu wisata marah dan berbicara dengan nada tinggi.
"Cepat, cepat kembalikan 300 euro kemarin," kata pemandu wisata tersebut dengan nada marah kepada petugas money changer.
Emosi pemandu wisata ini semakin menjadi, ketika petugas money changer tidak segera memberikan uang yang ditukarkan turis bule sebelumnya.
"Bikin malu-malu aja bro. 300 euro cepat nggak usah itung lagi. 300 euro yang kemarin, untuk apa dicek udah tipu aja kemarin," ujar pemandu wisata tersebut.
Menurut penyebar video tersebut, ia menyebutkan orang Bali punya integritas untuk menjaga nama baik daerahnya.
Penipuan money changer di Bali
Penipuan yang dilakukan petugas money changer di Bali memang bukan menjadi hal yang baru.
Sebelumnya sudah banyak turis bule yang menjadi korban dari tindak penipuan yang dilakukan oleh beberapa oknum money changer.
Ketua Asosiasi Penukaran Valuta Asing (APVA) Bali, Ayu Astuti Dhama mengungkapkan beberapa praktik penipuan dilakukan money changer ilegal untuk memperdaya turis mancanegara, dilansir TribunTravel dari laman Tribun Bali.
Kebanyakan dari money changer yang melakukan aksi penipuan ini adalah mereka yang tidak memiliki izin resmi alias ilegal.
Keberadaan money changer ilegal yang melakukan praktik kotor di wilayah Bali ini dapat merusak citra Pulau Bali sebagai destinasi wisata dari wisatawan mancanegara.
Keluhan penipuan money changer tahun 2016
Di tahun 2016, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana mengungkapkan jika masih banyak keluhan dari para wisatawan asing terkait penipuan yang dilakukan money changer ilegal.
"Masih banyak keluhan dari para wisatawan asing terkait keberadaan money changer yang beroperasi tidak resmi, untuk itu saya minta BI menertibkan terhadap money changer yang tidak berijin agar jangan sampai keberadaan mereka mencoreng pariwisata kita,"jelas Causa Iman, Rabu (14/12/2016) seperti dilansir TribunTravel dari laman Tribun Bali.
Dijelaskannya juga karena banyaknya money changer tidak berijin banyak wisatawan asing yang merasa tertipu karena hal tersebut.
“Banyaknya money changer tidak berijin akan mencoreng pariwisata Bali, turis pun jadi kapok ke Bali karena merasa ditipu,” imbuh Causa Iman.
Menanggapi hal ini, pihak BI telah melakukan beberapa langkah diantaranya dengan menyediakan aplikasi online SIKUPVA (Sistem Informasi Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing) untuk bisa mendapatkan informasi terkait lokasi dan nama dari Money Changer berijin yang berada terdekat dari posisi mereka.
Menurut catatan, jumlah penyelenggara Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di wilayah Provinsi Bali mencapai 121 penyelenggara dengan jumlah kantor cabang sebanyak 511.
Sehingga secara total terdapat 632 kantor penyelenggara KUPVA BB berizin yang melakukan kegiatan usaha penukaran uang di wilatah Provinsi Bali.
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Editor: Arif Setyabudi Santoso
Sumber: Tribun Travel
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Viral di Medsos, Pemandu Wisata Marahi Petugas Money Changer yang Curangi Turis Bule saat Tukar Uang, [ Ссылка ].
Ещё видео!