PONTIANAK, KOMPAS.TV - Dalam Pekan Gawai Dayak ke-37, tahun 2023 yang dilaksanakan di Rumah Radakng Pontianak, berbagai permainan tradisional khas dayak kembali dilombakan, salah satunya, permainan atau olahraga sumpit.
Zaman dahulu, nenek moyang suku dayak menggunakan sumpit untuk keperluan berburu, berperang, serta upacara adat.
Namun saat ini, sumpit lebih banyak dimanfaatkan sebagai salah satu olahraga tradisional yang dilombakan.
Cara bermainnya hampir sama seperti olahraga panahan, peserta meniupkan peluru melalui sumpit, pada sasaran yang telah disiapkan.
Adrianus Tino, yang merupakan salah satu peserta, menyebut, dirinya telah serius mempelajari permainan sumpit sejak 7 tahun terakhir, dengan latihan rutin, tiga kali dalam seminggu.
Latihan dilakukan memyesuaikan peraturan pertandingan, seperti jarak, hingga peluru yang digunakan.
Tino juga menyebut, keberhasilan dalam menyumpit bukan saja tetang latihan semata, namun juga sangat dipengaruhi cuaca, seperti kondisi angin, hujan, hingga kondisi panas yang dapat membuat napas menjadi lebih pendek.
Perlombaan tradisional, sumpit pada Pekan Gawai Dayak tahun ini, diikuti sebanyak 60 peserta laki-laki, dan 32 peserta perempuan, serta belasan tamu undangan, dari berbagai daerah Kalbar.
Melalui perlombaan ini, generasi muda diharapkan berperan dalam pelestarian permainan sumpit ini, sebab setiap tahun tercatat, para peserta berasal dari usia diatas 20 tahun.
Perlombaan sumpit ini, dibedakan dalam dua kategori, yakni jarak 30 meter untuk kategori laki-laki, dan 20 meter untuk kategori perempuan.
Dalam permainan sumpit yang dilaksanakan selama dua hari ini, peserta memperebutkan piala tetap.
Ещё видео!