BANJARMASIN.CO.ID, BANJARMASIN - Saat ini lagi musim cempedak alias tiwadak (bahasa Banjar). Kebiasaan sebagian masyarakat Kalimantan Selatan kulit buah ini tidak dibuang tetapi dijadikan makanan yang sebelumnya diolah melalui fermentasi dan dinamakan mandai.
Mandai itu kemudian digoreng atau disambal goreng pedas dan juga ada yang dibikin cacapan makan.
Bagi yang sudah terbiasa memakan, maka mandai ini seperti lauk makan yang tak kalah nikmatnya dibanding daging sapi, ayam maupun ikan, apalagi ikan asin.
Acil Nani, pedagang mandai di warung Acil Inun, menjelaskan cara pengolahan kulit tiwadak menjadi mandai. Pertama, kupas kulit luar dan buang, basuh kulit dalam dengan air bersih.
"Kemudian siapkan wadah plastik bertutup atau toples, isi air dan garam secukupnya. Rendam kulit tiwadak di wadah tersebut, diamkan hingga beberapa hari bahkan bisa juga hitungan bulan. Selanjutnya mandai siap diolah menjadi berbagai varian makanan," terangnya.
(banjarmasin.co.id/salmah saurin)
Ещё видео!