[ Ссылка ]
TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang wanita cantik bernama Syifa belakangan diperbincangkan karena memiliki kumis dan jenggot yang cukup lebat.
Syifa menjadi sorotan setelah membagikan video TikTok pertamanya pada awal Januari 2021 kemarin lewat akun mssvante.
Ia langsung ramai diserbu warganet karena kumis dan jenggotnya.
Alhasil, Syifa pun membagikan video penjelasan tentang kondisinya pada Rabu (20/1/2021).
Ternyata Syifa mengalami kelebihan hormon androgen atau hormon laki-laki sehingga jadi berkumis dan berjenggot.
Seperti diketahui, gangguan sindrom ovarium polikistik mungkin terdengar asing bagi kebanyakan orang.
Padahal gangguan ini cukup banyak dialami wanita berusia produktif.
Gangguan sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome/PCOS) akan menyebabkan berbagai gejala.
Antara lain haid yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan sehingga tumbuh kumis, bahkan jenggot, dan tumbuh jerawat berlebih.
Harnaam Kaur (25) adalah contoh penderita PCOS.
Meski rambut dan bulu pada tubuhnya tumbuh lebat, termasuk munculnya jenggot, namun ia tidak merasa minder dengan kondisinya.
Ia bahkan menjadi aktivitas untuk memupuk kepercayaan diri wanita lain yang memiliki kondisi sama dengan dirinya.
Wanita yang mengalami PCOS memiliki ovarium yang mengandung beberapa cairan yang disebut folikel.
Ovarium yang normal hanya mengandung satu folikel yang akan matang dan pecah menjadi menstruasi.
Lewat pemeriksaan USG folikel ini bisa terlihat.
Kondisi tersebut juga bisa menyebabkan kadar hormon androgen dalam tubuh tinggi.
Androgen adalah hormon laki-laki yang juga dibuat oleh tubuh wanita.
Kadar hormon ini yang tinggi bisa memengaruhi perkembangan dan pelepasan sel telur pada masa ovulasi.
Penyebab PCOS belum diketahui, tetapi diagnosis dan perawatan sedini mungkin bisa menurunkan komplikasi jangka panjang berupa diabetes melitus dan penyakit jantung.
Pengobatan PCOS biasanya disesuaikan dengan gejala yang dialami.
Selain obat-obatan, modifikasi gaya hidup juga perlu dilakukan.
Kebanyakan wanita dengan PCOS memiliki kelebihan berat badan sehingga pengaturan pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik perlu dilakukan.
Pemberian pil kontrasepsi juga bisa membantu mengontrol siklus menstruasi, menurunkan level hormon androgen, serta mengurangi jerawat.
Tetapi, biasanya setelah pil tersebut dihentikan siklus menstruasi akan kembali kacau.
Pengobatan dan perubahan gaya hidup bukan hanya mencegah komplikasi, tetapi juga bisa meningkatkan kepercayaan diri.
Cukup banyak wanita yang memiliki PCOS merasa tidak percaya diri dengan penampilannya.
Baca selengkapnya di www.tribun-medan.com
Ещё видео!