TRIBUN-VIDEO.COM - Laude M. Saleh Hanan, volunteer Yayasan Wakatobi, yang juga menjadi Ketua Badan Promosi Wakatobi, bersama dengan WWF dan Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi menemukan Paus Sperma (P. Macrocephalus) yang sudah menjadi bangkai di perairan Desa Kapota, Kecamatan Wangi Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
"Kemarin minggu (18/11/2018) sekira jam 5 sore dilaporkan oleh warga setempat," ungkap Saleh Hanan.
Mereka kemudian melakukan pemeriksaan terhadap paus dengan panjang 9,5 meter ini.
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap organ dalam paus nahas ini, berbagai sampah pun ditemukan.
Kantong plastik, botol plastik, tutup galon, sandal, hingga terpal pun ditemukan di dalamnya.
Lebih menyedihkan lagi, sebagian besar sampah tadi telah berubah warna.
Hal ini menandakan bahwa sampah-sampah tersebut sudah berada di dalam tubuh paus ini dan mengendap dalam waktu yang lama.
Hal ini bisa saja terjadi terhadap paus yang lainnya, yang berada di perairan dalam.
Mengingat sampah juga ditemukan di dalam perairan terdalam di dunia, Palung Mariana.
Tidak hanya itu, ikan-ikan dan hewan laut lainnya yang menjadi makanan manusia juga mengonsumsi mikro plastik.
Kemudian kita memakannya.
Menurut riset, pada tahun 2050, rerata spesies laut di Bumi akan mengonsumsi plastik.
Namun melihat berbagai kejadian terkait, kami takut bahwa hal tersebut tidak memerlukan waktu lama hingga terjadi.
Simak videonya di atas.(National Geographic Indonesia/Gregorius Bhisma Adinaya)
Ещё видео!