TRIBUNSUMSELTRAVEL.COM, PALEMBANG - Suasana serba merah dan kuning, ribuan lampion menghiasi halaman klenteng menjadi ciri khas tersendiri dari Klenteng 10 Ulu Palembang
.
Klenteng yang juga disebut Klenteng Dewi Kwan Im ini memang selalu ramai apalagi saat menyambut tahun baru Imlek.
Ratusan umat Konghucu atau warga Tionghoa yang masih merayakan Imlek berbondong-bondong mendatangi Klenteng.
Gak hanya buat berdoa ya, mereka juga sembari bertanya soal peruntungan.
Humas Klenteng 10 Ulu yang terletak di Harun mengatakan perayaan Imlek bagi warga Tionghoa artinya berkumpul bersama keluarga.
"Tradisi yang tidak bisa dilepaskan sampai sekarang saat Imlek adalah reuni keluarga, makan malam bersama keluarga," ujarnya saat dibincangi Tribunsumseltravel.com
Bagi anggota keluarga yang ada di luar kota kembali ke kampung halamannya untuk berkumpul bersama keluarga.
"Seperti umat Islam ya, mudik ke kampung halaman. Di momen makan bersama keluarga inilah saling meminta maaf," katanya.
Saat Imlek pun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Harun mengatakan satu hari sebelum Imlek ads ritual sembahyang kepada leluhur.
"Orangtua kita yang sudah meninggal, saudara-saudara yang sudah lama meninggal. Mengucapkan selamat Imlek kepada leluhur kita," jelasnya.
Ещё видео!