Kampung Pitu Nglanggeran merupakan sebuah perkampungan di desa Nglanggeran, Kec. Pathuk, Kab. Gunungkidul yang hanya dihuni oleh 7 orang keluarga sejak zaman dahulu kala. Dan kini, dari 7 orang keluarga tersebut, Kampung Pitu dihuni oleh sekitar 25 orang jiwa.
Sebetulnya, tidak ada aturan tertulis yang menyebut penghuni Kampung Pitu harus berjumlah 7 kepala keluarga.
Namun ketika Kampung Pitu terdapat 8 orang kepala keluarga, kerap kali terjadi bencana maupun cekcok yang kemudian membuat Kampung Pitu kembali berjumlah 7 orang kepala keluarga.
Kampung Pitu Nglanggetan dulunya bernama Desa Telaga Planggeran. Di tempat tersebut terdapat telaga yang tak pernah mengering walau sedang musim kemarau.
Telaga tersebut dahulu kerap digunakan untuk guyang (memandikan) kuda sembrani karena hal inilah telaga tersebut kerap disebut dengan Telaga Guyangan.
Konon, pada zaman dahulu pernah datang orang keraton ke kawasan Kampung Nglanggeran. Orang Keraton tersebut mengetahui bahwa di Kampung Pitu terdapat pohon Kinah Gadung Wulung yang di dalamnya berisi sebuah pusaka.
Oleh orang keraton tersebut, lantas dibuatlah sayembara: “Barang siapa yang bisa merawat benda pusaka tersebut maka akan diberi tanah secukupnya untuk penghidupannya beserta anak cucu keturunannya”.
Ещё видео!