TRIBUN-VIDEO.COM - Pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan terhadap Satrio (18), pelaku vandalisme di musala Pasar Kemis, Tangerang Banten.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, terungkap motif pelaku melakukan aksi tersebut.
Ia diduga nekat meluapkan emosinya dengan melakukan aksi vandalisme, lantaran tertekan dilarang keluar rumah oleh orangtuanya.
Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary Syam Indardi menjelaskan, alasan mengapa orangtua tersangka melarang anaknya keluar rumah lantaran Satrio mengalami kesulitan mengandalikan emosi.
Hal itu membuat Satrio kerap melakukan kekerasan dan juga perkelahian.
Menurut Ade, kondisi ini sudah terjadi sejak pelaku duduk di bangku kelas 9 SMP sejak ia mengeluh kesulitan tidur.
Orangtua pelaku diketahui sudah mengupayakan berbagai cara untuk menyembuhkan Satrio.
Hanya saja semuanya belum membuahkan hasil.
Kondisi yang terjadi pada Satrio juga dibuktikan dengan pemeriksaan oleh psikolog.
Ia dinyatakan mengalami depresi meski kondisi fisiknya terlihat baik-baik saja.
Ia sebelumnya melakukan aksi vandalisme dan mengaku terinspirasi dari tayangan YouTube.
Saat ditangkap, pelaku juga mengakui perbuatannya dan menganggap bahwa aksinya bukanlah tindakan yang salah.
Ещё видео!