KUDUS, KOMPAS.TV - Pasca lebaran Hari Raya Idul Fitri, pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di RSUD Loekmonohadi, Kudus, Jawa Tengah kembali melonjak. Untuk antisipasi lonjakan pasien, pihak rumah sakit kembali mengoperasikan dua ruangan rumah sakit yang sebelumnya di nonaktifkan.
Dua ruangan di RSUD Loekmonohadi, Kudus, Jawa Tengah yaitu ruangan anggrek dan ruangan melati yang sebelumnya dinonaktifkan sejak bulan Maret lalu, kini kembali difungsikan. Kedua ruangan itu kembali digunakan menyusul jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 kembali melonjak.
Dari data pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmonohadi, pada tanggal 9 Mei tercatat hanya ada 2 pasien suspect dan 16 pasien yang terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat. Namun 5 hari setelah lebaran, tercatat jumlah pasien melonjak menjadi 26 yang suspect dan 45 yang terkonfirmasi posisitif Covid-19.
Menurut Direktur RSUD Loekmonohadi, Kudus, melonjaknya jumlah pasien yang positif Covid-19 ini sudah diprediksi sebelumnya, karena banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan dengan berkerumun saat belanja kebutuhan lebaran, terutama di mall. Selain itu saat berkumpul dengan keluarga pada waktu lebaran, masyarakat banyak yang masih mengabaikan prokes.
Hingga saat ini RSUD Loekmonohadi, Kudus merawat 71 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi. Dari jumlah tersebut, didominasi oleh kluster keluarga. Setidaknya ada 7 anggota keluarga, dimana 5 diantaranya di rawat di ruang isolasi RSUD Kudus dan sisanya menjalani isolasi mandiri.
Untuk antisipasi lonjakan Covid-19, pihak rumah sakit menghimbau kepada masyarakat agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Jika benar terjadi lonjakan, pihak rumah sakit sudah mengaktifkan kembali 5 ruangan isolasi dengan kapasitas 108 tempat tidur pasien.
#RSUDLoekmonohadi #Kudus #Covid19
Ещё видео!