TRIBUN-VIDEO.COM - Serangan pesawat tanpa awak atau drone ke Kremlin membuat mantan Presiden Rusia yang kini jadi Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev bereaksi keras.
Medvedev menyatakan bahwa situasi ini dapat menjadi alasan untuk menghabisi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan kelompoknya.
Adapun Zelensky sebelumnya telah menolak klaim sebagai dalang di balik serangan yang nyaris merenggut nyawa Vladimir Putin ini.
Dilansir TASS, Kamis (4/5/2023) Medvedev lagi-lagi memberikan reaksi kerasnya atas hal yang mengancam Putin.
Dalam pernyataannya, Medvedev menuliskan bahwa serangan tersebut membuatnya tak memiliki pilihan lagi selain menghabisi Zelensky dan kelompoknya.
"Setelah serangan teroris hari ini, tidak ada pilihan selain pemusnahan fisik Zelensky dan kelompoknya," ungkap Medvedev melalui saluran Telegram.
Ditambahkan olehnya bahwa Zelensky tak dibutuhkan untuk menandatangani instrumen penyerahan diri tanpa syarat.
Adapun Rusia secara sepihak menyatakan bahwa serangan drone ini dilakukan oleh pihak Kyiv.
Serangan drone di Istana Kepresidenan Kremlin ini terjadi pada Selasa (2/5/2023) malam waktu setempat.
Detik-detik peristiwa terekam dalam video yang kemudian beredar.
Militer Rusia pun langsung melakukan upaya pencegahan terhadap drone tersebut.
Dilaporkan Putin tak mengalami luka dan tetap beraktivitas seperti biasa, pasalnya ia tak berada di Kremlin saat kejadian.
Putin sendiri disebut tetap tenang terkait dengan serangan tersebut.
Rusia dikabarkan tengah mempertimbangkan opsi balasan karena serangan tersebut telah membahayakan kepala negara.
Sementara itu, Zelensky sudah membantah menjadi dalang di balik serangan ini.
Zelensky mengklaim pihaknya tak memiliki cukup senjata untuk melakukan serangan tersebut.
(TribunVideo.com)
HOST: SISCA
VP: TEGAR
[ Ссылка ]
#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews
Ещё видео!