BANTUL, KOMPAS.TV - Untung tak dapat diraih, malang tadapat ditolak.
Barangkali, pepatah itulah yang terjadi dan dialami Bandiman, seorang pengemudi ojek daring di Bantul, Yogyakarta.
Putra sulungnya, Naba Faiz Prasetya, yang baru berusia 10 tahun, meninggal dunia, setelah menelan setengah sendok lontong dan bumbu sate ayam, yang ia bawa pulang sebagai hidangan berbuka puasa.
Bandiman tak pernah menyangka, sebungkus sate ayam dan nasi gudeg, bisa membawa duka bagi keluarga.
Polisi memastikan, bumbu pada sate ayam uang dibawa Bandiman, mengandung racun.
Bandiman juga hampir kehilangan istrinya, yang sempat kritis, karena ikut menyantap bumbu sate beracun itu.
Beruntung, istrinya masih bertahan setelah sempat dibawa ke rumah sakit.
Keluarga korban kini menuntut keadilan.
Mereka berharap, polisi bisa segera menangkap perempuan yang meminta ayah korban mengantar paket hidangan beracun itu.
Polisi mengklaim sudah mengantongi identitas pelaku, dan kini tengah memburunya.
Kasus kiriman makanan beracun ini sebelumnya viral di media sosial. 25 April lalu, seusai beribadah shalat ashar, di sebuah masjid di Yogyakarta, ayah korban yang merupakan pengemudi ojek daring, diminta seorang perempuan untuk mengantarkan paket hidangan berbuka ke sebuah alamat, tanpa menggunakan aplikasi.
Namun, saat tiba di alamat yang dituju, penerima menolak kiriman itu, karena mengaku tidak kenal pengirimnya.
Penerima pun memberikan paket hidangan itu kepada pengemudi ojek daring yang mengantarnya.
Naas, hidangan yang dibawa ke rumah dan dijadikan hidangan berbuka puasa bersama keluarga, justru merenggut nyawa putra sang pengemudi ojek daring.
Ещё видео!