SAMARINDA, KOMPAS TV - Pemerintah provinsi Kalimantan Timur menargetkan, penurunan kasus balita stunting, sebesar 4,95 persen setiap tahun. Dalam program percepatan penurunan stunting, dibutuhkan sinergitas berbagai organisasi perangkat daerah.
Dinkes Kaltim sendiri telah melakukan pendampingan masyarakat, pembagian tablet tambah darah, pembekalan dan peningkatan kompetensi petugas gizi. Hal ini disampaikan oleh kepala seksi gizi, kesehatan kerja dan olahraga, dinas kesehatan provinsi Kaltim, fit nawati, bahwa kendala yang ada saat ini adalah, kurangnya ibu-ibu membawa bayi dan anak balita ke posyandu.
Tujuan utama pemantauan pertumbuhan bayi dan anak balita di posyandu, untuk mempercepat tindakan, apabila ditemukan gejala dan ciri-ciri balita stunting. Sehingga, dinkes kaltim mengimbau, ibu bayi dan anak balita untuk dapat berkunjung ke posyandu atau puskesmas, minimal satu kali dalam sebulan.
Selain itu, Fit Nawati juga menegaskan perlunya perhatian pada gizi remaja, karena stunting perlu dicegah sedini mungkin. perbaikan gizi pada remaja dapat dilakukan dengan penerapan germas atau gerakan masyarakat hidup sehat.
#posyandu #dinkes #stunting
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
