Sesungguhnya ada seorang laki-laki mencela Abu Bakar, sedangkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam duduk. Kejadian itu membuat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam terheran-heran dan tersenyum. Kemudian, ketika Abu Bakar mulai banyak menanggapi (atau membantah) sebagian perkataan (celaan) laki-laki tersebut, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri (pergi). Abu Bakar pun menyusul Nabi, lalu berkata:
“Wahai Rasulullah, orang itu mencelaku, engkau (hanya) duduk. Ketika aku membantah sebagian perkataannya, engkau berdiri lalu (pergi) dan marah.”
Rasulullah menjawab: “Sesungguhnya ada malaikat bersamamu yang akan membantah(nya) untukmu. Ketika kau mulai membantah sebagian perkataan (celaannya), setan datang. Aku tidak akan pernah mau duduk bersama setan.”
Kemudian Rasulullah berkata: “Wahai Abu Bakar, ada tiga hal yang menjadi hak seorang hamba: Pertama. Tidaklah seorang hamba Allah yang terzalimi dengan kezaliman, lalu dia pasrahkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali Allah pasti memenangkannya dengan pertolongan-Nya,
Kedua. Tidaklah seseorang yang membuka pintu pemberian (atau kedermawanan) yang dia harapkan dapat menjadi penyambung silaturahim atau persaudaraan, kecuali Allah pasti tambahkan harta yang banyak kepadanya,
Dan Ketiga.Tidaklah seseorang yang membuka pintu permintaan yang dia harapkan untuk mendapatkan harta yang banyak, kecuali Allah ‘Azza wa Jalla pasti tambahkan kekurangan kepadanya. (Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad al-Imâm Ahmad bin Hanbal, Mu’assasah al-Risalah, tt, juz 15, h. 390).
#KisahSahabatNabi #KisahIslami #TintaMahabbah
Ещё видео!