Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Petani Keramba Jaring Apung (KJA) di peraiaran Waduk Darama Kuningan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
“Hal itu akibat ikan milik mereka mati,” ungkap Kepala Bidang Perikanan, Dinas Perikanan dan Peternakan Kuningan, Denny Rianto saat ditemui di lokasi setempat, Rabu (6/5/2020).
Denny menyebutkan, total ikan yang mati dari masing – masing petani KJA sebanyak 7 Ton.
• 349 ASN Baru di Indramayu Dilantik dan Diambil Sumpah Via Video Conference Zoom
.”Fenomena kematian ribuan ekor ikan diakibatkan upwelling, atau adanya kualitas air yang menurun,” ungkapnya.
Mengenai ikan mati, dialami mayoritas petani Keramba Jaring Apung (KJA) sekaligus Desa Jagara.
“Jumlah Petani yang rugi besar ada sebanyak 10 orang,” ujarnya.
Dari kematian ikan, kata Denny ada sebagian dalam kondisi mabuk.
“Bisa terjual dengan setengah harga, sehingga kerugian tidak begitu besar,” katanya.
• Hari Pertama PSBB, Jumlah ODP dan PDP Covid-19 di Majalengka Bertambah
• Komplotan Pembobol Minimarket Asal Cirebon Ditangkap Polisi, Sudah Beraksi 29 Kali di Wilayah Jabar
Kasus ini, kata Denny, terjadi setiap tahunnya maksimal dua kali.
“Upaya mengatasi kematian ribuan ekor ikan memang tidak bisa dihindari,” katanya.
Terlebih jumlah KJA di perairan Waduk Darma ini mengalami peningkatan jumlahnya.
“Jumlah KJA sekarang terdata sebanyak 7 ribu lapak,” ungkapnya.
Upaya lain dalam menanggulanginya bisa melalui pompanisasi.
“Namun tidak bisa membantu secara maksimal menurunkan angka kematian ikan,” ujarnya.
Ещё видео!