TRIBUN-VIDEO.COM - Hai traveler, balik lagi bareng Ariska di Tradisi Unik Khas Ramadhan.
Nah di episode kali ini, Ariska akan ajak traveler untuk mengenal tradisi malam selikuran yang kerap dilakukan saat bulan Ramadhan.
Seperti apa ya tradisi ini? Penasaran kan?
Langsung aja simak video berikut ini.
Dikutip dari Kompas.com, bagi umat Islam, 20 hari terakhir di bulan Ramadhan, khususnya di malam-malam hari ganjil, dipercaya sebagai turunnya lailatul qadar.
Malam Lailatul qodar itu dinilai lebih mulia dari seribu bulan.
Biasanya, untuk menyambut datangnya lailatul qadar, Keraton Surakarta menggelar tradisi selikuran pada 20 Ramadhan atau malam 21 Ramadhan.
Di Keraton Surakarta, tradisi malam selikuran dikembangkan oleh Sultan Agung.
Namun, ritual ini sempat mengalami pasang surut.
Kemudian, malam selikuran dihidupkan lagi oleh Pakubuwana IX dan mengalami puncaknya pada masa Pakubuwana X.
Di era Pakubuwana X, tradisi unik ini diadakan secara kirab dari Keraton menuju Masjid Agung Surakarta.
Di masjid ini, nasi tumpeng yang dibawa oleh para abdi dalem didoakan oleh pemuka agama.
Setelah prosesi itu, rombongan akan menuju Taman Sriwedari yang menjadi titik finis.
Selain tumpeng, dalam arak-arakan ini para abdi dalem juga membawa membawa lampu ting (lentera).
Hingga kini, malam selikuran masih dijalankan. Namun, rute kirab diperpendek hanya sampai Masjid Agung saja.
Salah satu yang khas dari tradisi malam selikuran Keraton Surakarta ialah adanya lampu ting.
Lampu ini merupakan simbol dari obor yang dibawa para sahabat tatkala menjemput Nabi Muhammad SAW yang turun dari Jabal Nur seusai menerima wahyu.
Dalam malam selikuran, para abdi dalem juga membawa tumpeng berjumlah seribu.,
Jumlah tersebut melambangkan pahala yang setara dengan seribu bulan.
Nasi tumpeng itu berisi nasi gurih berbentuk tumpeng kecil disertai kedelai hitam, cabe hijau, rambak, dan mentimun.
Saat kirab, nasi tumpeng dimasukkan ke dalam ancak cantoka atau jodang yang terbuat dari besi dan kuningan.
Puncaknya, selepas pemuka agama mengucap doa, nasi tumpeng tersebut dibagikan kepada para abdi dalem dan masyarakat.
(Tribun-Video.com/TribunTravel.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Malam Selikuran, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Turunnya Lailatul Qadar", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Ещё видео!