SERAMBINEWS.COM, YERUSALEM - Polisi Israel menyerang para jamaah setelah shalat subuh di kompleks Al-Aqsa, Yerusalem, Jumat (17/1/2020).
Ribuan warga Palestina melakukan shalat subuh di Masjid Al-Aqsa, untuk menegaskan kepemilikan mereka terhadap Masjid itu, dan penolakan terhadap serangan Israel.
Ketika shalat berakhir, para jamaah ke luar meneriakkan takbir, sebelum sekelompok besar polisi Israel menyerbu masjid dan mulai memukuli dan mengejar mereka.
Serangan itu mengakibatkan luka-luka di kalangan jamaah.
Mengomentari insiden tersebut, polisi Israel mengatakan: "Dengan berakhirnya doa di Temple Mount, ratusan jamaah berbaris sebagai protes, di mana mereka meneriakkan slogan-slogan nasional dan melanggar ketertiban di tempat."
"Pasukan polisi membubarkan para pelanggar perintah di Temple Mount," kata polisi Israel.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Timur Tengah 1967. Dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional, Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, mengklaimnya sebagai ibu kota negara "abadi dan tak terbagi" yang diproklamirkan oleh negara Yahudi.
Suci bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi, Yerusalem adalah rumah bagi Masjid Al-Aqsa, yang bagi umat Islam mewakili situs paling suci ketiga di dunia.
Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai "Gunung Kuil," mengklaim bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi terkemuka di zaman kuno. Kompleks ini juga mencakup Gereja Makam Suci, salah satu situs Kristen paling suci di dunia.
Baca berita lainnya di [ Ссылка ]
Ещё видео!