Rembug Gesah Asal Usul Desa Aliyan Rogojampi di Balai Desa Aliyan 8 September.2018 Jam 18.30 WIB Part 01.
~ Asal Usul Desa Aliyan Part 01 [ Ссылка ]
~ Asal Usul Desa Aliyan Part 02 [ Ссылка ]
Sabtu malam 8/9 suasana Desa Aliyan kecamatan Rogojampi ramai oleh masyarakat desa setempat guna acara Gesah Rembuk Sejarah Desa Aliyan yang digagas oleh Kepala Desa Aliyan ini dihadiri sejumlah Anggota komunitas Blambangan Kingdom X-Plorer (BKX), Banjoewangi Tempoe Doeloe (BTD), budayawan Banyuwangi Fatah Yasin Noor, Gus Reza cucu dari pendiri ponpes Cemoro Songgon serta seluruh elemen masyarakat dan pemuda Desa Aliyan.
Dalam pemaparannya Aji Wirabhumi dari komunitas BKX mengatakan, bahwa dari pelbagai sumber catan kuno ada beberapa poin terbentuknya Desa Aliyan.
Pertama terbentuknya Desa Aliyan ada bebarengan dengan Hijrahnya Mas Raka/ Prabu Tawangalun II dari Kuthadawung (paleran, Umbulsari, Jember) kepetapaan Bayu dan Mendirikan Kutha Macan putih pada kisaran tahun 1655-1661, disaat itu masih bernama Alihan
Kedua, Alihan pada saat perang Bayu 1771-1774 dipimpin ki oleh Ki Kidang Garingsing dan Ki Girisena.
ketiga, setelah perang usai Aliyan d bangun kembali oleh Ki Wangsakenanga/Buyut Wangsakenanga sehingga saat Residen Lodewijk Uiterrmoole mengadakan pendataan jumlah penduduk di desa desa bekas kerajaan Blambangan sekitar 1774-1784 maka daerah itu sudah kembali seperti sediakala dicatat dengan nama Kulihalian atau Kulikalian.
keempat, Alihan/ Kulihalian/ Kulikalian/ Aliyan sudah ada setidaknya sejak 119 tahun sebelum kota banyuwangi ada (1774) atau 116 tahun sebelum perang Bayu ( 1771)
Seusia dengan Kutaraja Macan Putih yang di dirikan 1655-1661
Aliyan diperkirakan ada sejak jaman keemasan Blambangan waktu dipimpin Prabu Tawangalun II (1655 - 1691)
kelima, Pendiri desa Aliyan bisa saja seperti cerita rakyat yakni Ki Wiradigdaya yakni seorang pendatang dari barat
Sedangkan pendiri desa kulihalian/kulikalian bsa jd adalah tokoh Ki Buyut Wangsakenanga dari trah Bumi Wangsa abdi dalem keraton Lateng.
Dalam kesempatan malam itu Aji menambahkan spirit dari para leluhur tetap dijaga.
Acara yang berlangsung hangat tersebut cukup gayeng dengan adanya beberapa penanya dari perwakilan pemuda, salah satunya adalah perwakilan pemuda karangtaruna dusun Sukodono yang ikut menambahkan bahwasannya budaya Aliyan syukur sangat di uri uri oleh masyarakat desa, tetapi sangat disayangkan ada satu budaya yang sudah punah di aliyan yakni Wayang Buyut Takul hal tersebut diketahuinya dari dosennya di salah satu universitas di Banyuwangi.
Jajulaidik mengatakan "Jelas bangga punya leluhur yg beraneka ragam asal-usul nya dan beliau-beliau bukan hanya mementingkan segi politik namun lebih menonjol dalam membangun peradapan dengan segala budayanya, yang sekarang diwariskan kepada anak cucunya." pria yang lebih familiar dipanggil Kang Joel ini sangat gembira atas kehadiran rekan rekan BKX di Desanya
Senada dengan Kang Joel, Anton Sujarwo, SE selaku Kepala Desa Aliyan Mengatakan "Acara ini sangat bermanfaat bagi pemerintah desa dan masyarakat desa karena kita bisa lebih tau lagi asal usul desa aliyan,dan kita berterimakasih pada teman teman BKX yang sudah bisa memaparkan asal usul nya desa aliyan.
Pada ahirnya acara malam itu ditutup oleh pembacaan doa oleh Gus Reza dari dusun Cemoro desa Balak Songgon, dengan harapan semoga arwah para leluhur desa Aliyan diteruma disisi Tuhan Yang Maha Esa.(mam/wam)
Ещё видео!