Tata Kelola Potensi Air Kawasan Sidoarjo di Masa Kerajaan & Hindia Belanda - Pentingnya sejarah bagi perencanaan dan pengelolaan potensi daerah
Para pemateri :
Handoko Teguh Wibowo, S.T., M.T. (Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Pengda Jawa Timur - Kandidat Doktor Ilmu Geologi UPN Veteran Yogyakarta)
Dr. Ir. Raymond Valiant, S.T., M.T. (Direktur Utama Perum Jasa Tirta I )
Moderator : dr. Sudi Harjanto (Sidoarjo Masa Kuno)
SURABAYA
(Informasi masyarakat)
Tanggul Kali Porong jebol dan hancur sepanjang 60 meter. Seluruh Kabupaten Porong terendam banjir. Kali Porong atau Porrong adalah salah satu cabang dari sungai Brantas yang bermuara di Kediri. Kali Porong merupakan
perbatasan bagian selatan kawasan Sidoardjo / Surabaya.dengan Kabupaten Pasuruan. Di Kabupaten Porong terdapat pabrik gula Porong, Toelangan dan Tangoelangin.
Paragraf diatas adalah sebuah berita yang kami sadur dari sebuah harian yang terbit pada masa Hindia Belanda tahun 1917.
Bila kita mencermati buku-buku sejarah atau koran-koran Hindia Belanda yang mengulas tentang Sidoarjo, hampir semuanya mengangkat tentang situasi sekitar dunia pertanian dan perkebunan. Ya, memang dari sudut pandang ini, Sidoarjo merupakan sebuah daerah yang menjadi konsentrasi dunia pertanian dan perkebunan di masa lalu. Saat ini sebagian darinya telah berubah wujud menjadi kawasan pemukiman dan kawasan industri. Perlu kita ketahui pula bahwa selain nama Candipari, hampir separuh dari jumlah desa yang ada di Sidoarjo saat ini menggunakan nama-nama tanaman atau hal-hal yang terkait dengannya. Hal ini menegaskan bahwa kawasan Sidoarjo merupakan kawasan pertanian dan perkebunan yang subur di masa lalu.
Kawasan Sidoarjo yang secara geografis berada di kawasan strategis di area pantai dan secara geologis berada di dataran rendah serta dilewati Kali Porong yang debit airnya besar, membuat para raja yang pernah berkuasa hingga pemerintah kolonial Hindia Belanda berusaha untuk merekayasa aliran Kali Porong dan sungai-sungai lainnya dengan sedemikian rupa untuk mengendalikan aliran dan mengelola airnya sehingga dapat lebih bermanfaat untuk dunia pertanian dan perkebunan pada saat itu.
Untuk cerita selengkapnya dapat kita dengarkan di acara kami nanti.
Semoga cerita sejarah kali ini dapat membuka mata dan hati kita bahwa potensi air sangatlah penting dan sangat kontekstual dengan berbagai macam kebutuhan masyarakat hari ini di Kabupaten Sidoarjo. Sangatlah penting bagi kita semua untuk memikirkan upaya-upaya revitalisasi tata kelola air bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sidoarjo.
Sampai jumpa di tempat kami.
Salam budaya,
Rumah Budaya Malik Ibrahim 39
Ещё видео!