Gending Babadan Manyarsewu adalah gending Jawa klasik yang memiliki makna mendalam dan filosofis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
Struktur dan Karakteristik
1. *Lagu*: Gending Babadan Manyarsewu termasuk dalam jenis gending Jawa yang memiliki irama lambat dan khidmat.
2. *Instrumen*: Diiringi oleh instrumen tradisional seperti gamelan, suling, rebab, dan gong.
3. *Skala nada*: Menggunakan skala nada tradisional Jawa, seperti pelog dan slendro.
4. *Lirik*: Berbahasa Jawa dengan makna yang mendalam dan filosofis.
Makna dan Simbolisme
1. *Kebijaksanaan*: Liriknya mengandung pesan kebijaksanaan dan filosofis tentang kehidupan.
2. *Spiritualitas*: Mengandung unsur spiritualitas dan kepercayaan Jawa.
3. *Kehidupan*: Menggambarkan kehidupan manusia dan alam semesta.
Sejarah
1. *Asal-usul*: Gending ini berasal dari masa Kerajaan Mataram (abad ke-16).
2. *Pengaruh*: Dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Hindu.
3. *Perkembangan*: Terus berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat Jawa.
Pertunjukan
Gending Babadan Manyarsewu sering ditampilkan dalam acara:
1. Upacara adat Jawa.
2. Festival budaya.
3. Pertunjukan seni tradisional.
4. Perkawinan dan khitanan.
Sumber
1. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi.
2. Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta.
3. Laman kebudayaan Indonesia.
Apakah Anda ingin tahu lebih lanjut tentang gending ini atau kesenian Jawa lainnya?#shortvideo #jaranan #shortvideo #taritopengwonosobo #kesenianwonosobo #jathilan #tarilenggerwonosobo #kudalumping #kudalumping
Ещё видео!